Presiden Ukraina Zelensky Merasa Dibohongi Mengenai Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebetulnya sudah meminta Rusia untuk tidak menginvasi negaranya. Dia, katanya, juga sudah menyampaikan keinginannya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, namun gagal.

Zelensky juga membuat permintaan emosional agar Rusia tidak melakukan penyerangan. Dia mengatakan, pihaknya sudah dibohongi mengenai Rusia. “Siapa yang bisa menghentikan perang ? Rakyat. Saya yakin, rakyat  ini ada di sekitar anda,” ujarnya seperti yang dikutif BBC.

Namun, Zelensky  menegaskan, jika Rusia tidak mengurungkan niatnya tersebut,  jika penyerangan benar-benar terjadi, maka Ukraina siap menghadapi dan mempertahankan diri. Negaranya siap untuk menghadapi dan bertahan.

“Jika Rusia menyerang, jika mereka mencoba merebut negara kami, kebebasan, hidup kami, kehidupan anak – anak kami, kami akan mempertahankan diri,” tuturnya. “Jika kalian menyerang, kalian akan melihat muka kami, bukan punggung kami,” lanjutnya.

Tentara Rusia, dikerahkan untuk membantu kelompok pemberontak di Donbas dan Luhansk, dan membuat perbatasan Ukraina memanas.

Pihak Moskow mengungkapkan, adanya penyerangan tersebut, lantaran dua kelompok yang telah memerdekakan diri, meminta bantuan militer. Sebuah kelompok pemantau mengungkapkan, Rusia sendiri telah mengeluarkan peringatan penerbangan sipil bahwa mereka menutup hampir semua wilayah udara Ukraina Timur di perbatasan.

Sumber terbuka pengawasan intelejen juga mengatakan, sejauh ini tak ada batas atau waktu berakhir yang diberikan Rusia dalam pemberitahuan kepada Penerbangan.

Dewan Keramanan PBB dikabarkan akan melakukan pembicaraan darurat dengan Rusia. Status darurat diminta selama 30 hari.

Kemarahan Putin juga karena menghadapi pengusaha-pengusaha Zionis yang menjadikan pegawainya sebagai budak. Merampas tambang mineral sebuah negara dengan seenak perutnya. Karena itu, dia menasionalisasi perusahaan nakal. Mengambil alih semua aset perusahaan dengan memaksa para pengusaha menandatangani MOU.

Berharap Jalur Cepat Masuk UE

Di tengah ketegangan yang memanas, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengajukan permohonan agar negaranya bergabung dengan Uni Eropa (UE) lewat “jalur cepat” demi membantu negaranya melawan pasukan Rusia dan memperkuat hubungannya dengan Barat.

- Iklan -

Zelensky telah menandatangani aplikasi untuk keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. “Ini adalah momen bersejarah,” demikian cuitan yang dipublikasikan di kantor Kepresidenan Ukraina.

Media Inggris, Metro, mengabarkan Senin, (28/2/2022), Zelensky sebelumnya mengungkapkan, dia telah meminta UE untuk aksesi segera melalui prosedur khusus baru. “Tujuan kami adalah untuk bersama dengan semua orang Eropa. Dan yang paling penting, berada pada pijakan yang sama,” katanya di saluran telegramnya. “Saya yakin itu adil. Saya yakin itu mungkin,” ucapnya.

Zelensky juga mengkonfirmasi bahwa dirinya telah berbicara dengan para pemimpin UE tentang prospek bergabung. Langkah terbaru yang dilakukan Presiden Ukraina itu, tidak lama setelah Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen mengatakan, UE ingin Ukraina bergabung. Pada pekan kemarin. “Mereka (Ukraina) adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk,” katanya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU