Namun, meski mendukung Ukraina untuk keanggotaan UE, Presiden UE itu, tidak memberikan indikasi, itu akan menjadi aksesi cepat yang diminta para politisinya. Belum jelas, seperti apa prosedur khusus dalam prakteknya.
Apakah para pemimpin Eropa akan menyetujui opsi jalur cepat tersebut untuk Ukraina. Keputusan untuk menambahkan negara baru ke UE, terletak pada negara – negara anggota yang sudah mapan, yang tidak selalu setuju dengan pandangan Komisi.
8 Negara di UE Sudah Merespons
Permintaat Ukraina untuk masuk bergabung kedalam UE, telah direspons delapan negara anggota UE. Mereka telah membuka pembicaraan mengenai permintaan Ukraina tersebut. Sebagaimana tertuang dalam sebuah surat terbuka, yang diterbitkan pada Senin, (28/2/2022).
Kedepalan negara tersebut, adalah Repoblik Bulgaria, Repoblik Ceko, Repoblik Estonia, Repoblik Latvia, Repoblik Lituania, Repoblik Polandia, Repoblik Slovakia, dan Repoblik Slovania. “Kami Presiden negara – negara Uni Eropa, dengan kuat percaya bahwa Ukraina layak menerima perspektif aksesi UE segera,” demikian surat itu, seperti yang dilansir Reuters, 1 Maret 2022.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Ketua Pemimpin Uni Eropa Charles Michel dan Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen, akan bertemu Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Paris pada Senin malam untuk pembicaraan.
“Jadi saya yakin ini, akan muncul dalam diskusi itu. Dan tentu saja, kami akan mengadakan pertemuan informal Dewan Eropa dalam waktu dekat, pada 10 dan 11 Maret 2022. Saya akan membayangkan bahwa topik Ukraina yang menduduki pikiran banyak pemimpin, akan ditampilkan di beberapa titik dalam diskusi itu,” ucap Michel.
Selama ini, Ukraina telah memiliki perjanjian assosiasi dengan blok yang beranggotakan 27 negara tersebut. Namun, Ukraina ingin menjadi anggota penuh. Rusia, tidak sepakat dengan keinginan Ukraina.
Selama ini, Uni Eropa tidak membahas lebih lanjut rencana keanggotaan Ukraina untuk mencegah Ukraina dimusuhi Rusia. Namun dengan invasi militer Rusia ke Ukraina, merubah pendirian kelompok 27 negara itu.
“Agresi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang kita lihat terhadap Ukraina, kecaman keras atas hal ini yang telah kita liha oleh UE, kemarahan di Uni Eropa, negara – negara anggota, opini public, saya fikir itu juga mungkin menjadi faktor, itu akan menentukan cara kami menanggapi (permohonan keanggotaan),” jelasnya.
Pada Senin, (28/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menandataangani permintaan resmi agar Ukraina dapat segera bergabung dengan blok tersebut. “Saya pikir salah satu alasan mengapa ini penting bagi Presiden Zelensky, juga berpotensi dalam beberapa diskusi dengan Rusia tentang jalan keluar,” ucap Michel.
Sementara itu, diplomat top Uni Eropa Josep Borrel menyebut, pembahasan keanggotaan Ukraina akan memberi prioritas untuk memberikan dukungan praktis kepada Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
“Kami harus memberikan jawaban untuk beberapa jam mendatang, bukan untuk tahun – tahun mendatang,” ujarnya kepada wartawan ketika ditanya tentang keanggotaan Ukraina, kemarin. (*/dari berbagai sumber)
Laporan: Nurhayana Kamar