Presiden Volodymyr Zelensky Desak NATO, Kapan Pastinya Menutup Langit Ukraina?

Menghindari semakin banyak korban berjatuhan, Ukraina kembali mendesak NATO, agar menutup perjalanan udara di langit Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zalensky dalam pidatonya pada 3/2/2022, meminta sekali lagi kepada sekutu Barat agar membangun “zona tak berawak” di atas wilayah Ukraina, oleh pasukan NATO, seperti dilaporkan media lokal, RBC Ukraina.

Dalam pidatonya yang berapi api itu, Zelensky juga mendesak kapan tanggal pasti negara negara NATO memberlakukan larangan terbang rersebut. “Berapa banyak lagi orang yang menjadi korban, berapa banyak lagi nyawa yang hilang sebelum langit di atas Ukraina ditutup ? Tanya Zekensjy.

Berapa banyak kagi kamu butuhkan, jatakan, kami akan menghitung dan nenunggu.. Jika NATO tidak punya kekuatan menutup langit Ukraina, beri kami pesawatnya, adil kan,” tegas Zelensky.

Menteri Luar Uni Eropa Dimytro Kuleba telah mengumumkan partisipasinya, dalam pertemuan misi dillomatik negara negara anggora NATO, yang saat itu, direncakan akan digelar pada 4/3/2022.

Disana, katanya, dia akan menyampaikan permintaan Presiden Zelensky tentang larangan terbang, untuk mencegah agar pesawat Rusia tidak terbang di atasnya.

NATO Merespon Sindiran Presiden Zelensky

Disindir Presiden Zelensky, akhirnya merespons serangan Rusia kepada Ukraina di hari ketiga invasi. Kepala NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, akan menerjunkan pasukan untuk pertama kalinya demi memperkuat pertahanan Ukraina dan invasi Rusia.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

“Ini masih situasi yang cair. Apa yang telah kita lihat, adalah bahwa pasukan Ukraina bertempur dengan berani dan benar-benar mampu menimbulkan kerusakan pada pasukan Rusia yang menyerang,” kata Stoltenberg, setelah pertemuan dengan para pemimpin NATO, pada Jumat 25/2/2022, seperti yang dikutip dari CAN.

“Ini adalah invasi penuh ke Ukraina. Mereka bergerak menuju Kiev dan tujuannya adalah untuk mengubah pemerintah Ukraina’’, tambahnha. Stoltenberg mengingatkan, invasi Rusia ini, telah mengancam keamanan Eropa yang lebih luas di luar anggota non-NATO UKraina.

- Iklan -

Untuk itu, pasukan NATO dan kekuatan Udara diterjunkan di sisi Timur UKraina. Sekutu juga, katanya, telah mengaktifkan rencana pertahanan. Ribuan tantara NATO bahkan sudah bersiaga di darat, laut dan udara.

“Kami telah memperkuat pencegahan dan pertahanan kami’, kata Stoltenberg. “Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami dan sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen pasukan Respon NATO (NRF) di darat, di laut, dan di udara lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan’’, jelasnya.

Langkah tersebut adalah yang terbaru oleh NATO dengan tujuan untuk meningkatkan pertahanannya. Terlebih setelah sekutu yang dipelopori Amerika Serikat mengirimkan ribuan tantara ke Timur saat Rusia bergerak ke Ukraina.

“Kami memiliki lebih dari 100 jet dalam siaga tinggi, beroperasi di lebih dari 30 lokasi berbeda dan lebih dari 120 kapal dari Utara hingga Mediaterania’’, kata Stoltenberg.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Menurut Stoltenberg, hal tersebut untuk menjaga perdamaian, untuk mencegah serangan dan untuk mencegah perang yang terjadi di Ukraina meluas ke negara sekutu NATO manapun. Dia tidak merinci, kemana pasukan tersebut dikirim. ‘’Terserah komandan militer tertinggi NATO’’, katanya.

Apakah itu pasukan NRF yang dikirim NATO ? Dibentuk pada tahun 2003, NRF terdiri dari 40.000 personel dan mencakup 8.000 kontingen dengan kesiapan tinggi dengan pasukan udara, laut dan operasi khusus yang dapat dikerahkan dalam beberapa hari.

Di Washintong, Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, Amerika Serikat saat ini, memiiki pasukan di Eropa. Ditambah 7.000 orang yang diperintahkan untuk dikerahkan ke Jerman, minggu ini. Dan yang lainnya dalam keadaan siaga di dalam negeri.

Dia mengatakan, pasukan mana dan berapa banyak, bergantung pada kebutuhan NATO. “Apapun persyaratan itu, Amerika siap untuk betada di depan sebanyak mungkin’’, kata Kirby.

Dia menekankan, NRF adalah untuk melindungi negara -negara NATO. Bukan untuk terlibat pertempuran di Ukraina yang bukan anggota aliansi.

Namun, katanya, untuk mengaktifkan NRF, adalah invasi yang melanggar hukum oleh Rusia ke Ukraina. ‘’Kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO. (*)

Laporan : Nurhayana Kamar

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU