Presiden Zelesky Berang, Dibiarkan Sendiri Mempertahankan Negaranya

Penolakan NATO untuk menutup langit Ukraina, atau memberlakukan zona larangan terbang, membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berang.

Dilansir dari www.repelita.co, Dalam pidatonya yang penuh kekecewaan, Zelensky mengktirik NATO, sengaja membiarkan Rusia meningkatkan serangannya dari udara.

‘’Jika ada orang yang mati hari ini, itu karena Anda, karena kelemahan Anda’’, katanya Jumat malam, 4/3/2022, menuding NATO memberikan lampu hijau kepada Rusia untuk membom kota dan desa di Ukraina.

NATO yang menolak permintaan Zelensky untuk menutup langit Ukraina, memperingatkan, hal itu dapat memicu perang yang meluas di Eropa dengan Rusia yang bersenjata nuklir.

Karena geram dan sedih, Zelensky pun menyinggung soal jaminan keaamanan pada 1994. ‘’Yang dapat dilakukan aliansi hari ini adalah melewati sistem pengadaan 50 ton bahan bakar diesel untuk Ukraina. Mungkin agar kita bisa membakar memorandum Budapest’’, katanya berang.

Jaminan keamanan 1994 yang diberikan NATO kepada Ukraina, sebagai imbalan atas penarikan senjata nuklir era Soviet.

Tahun lalu, Moskow juga meminta Washington untuk memberikan jaminan keamanan tertulis, bahwa NATO tidak akan memperluas jangkauannya ke Ukraina dan Georgia, prospek yang dipandang sebagai ancaman besar oleh Moskow.

Moskow juga mendesak blok militer yang dipimpin Amerika untuk mengurangi kegiatan militer provokatifnya di dekat perbatasan Rusia. Tetapi AS menolak untuk memenuhi tuntutann Rusia tersebut.

‘’Kami Dibiarkan Sendirian Mempertahankan Negara Kami’’ Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan keluhannya bertubi tubi . ‘’Kami dibiarkan sendirian mempertahankan negara kami. Benigilah nasib orang yang rela masuk dalam permainan kepentingan Amerika Serikat’’, keluhnya dalam sebuah rekaman video yang dishare ke publik.

- Iklan -

Dalam video tersebut, mengungkapkan, Presiden Ukraina, bukanlah orang pertama yang diterlantarkan oleh Washington. Dan tak akan menjadi yang terakhir di antara para pengekor AS yang akan diterlantarkan, bahkan di awal persimpangan jalan.

AS tak mengubah kebiasaannya menerlantarkan para anteknya, sejak sekian dekade silam. Mantan Presiden Kuba Fulgencio Batista yang telah melayani AS selama bertahun – tahun, akhirnya hidup terasing usai kemenangan revolusi Kuba pada tahun 1959, sebelum kemudian terbunuh.

Demikian pula mantan Perdana Menteri Vietnam Ngo Dinh Diem, tokoh yang diciptakan AS, tapi kemudian tewas di tangan AS sendiri.

Pengasingan menjadi nasib Presiden Filipina Ferdinand Marcos, sebagaimana pula Syah Iran, yang AS bahkan menolak menerima kedatangannya. Sementara mantan Presiden RI Muhammad Soeharto juga tertolong oleh hubungan eratnya dengan Washington. Dia mati terlantar, terjerat dakwaan korupsi.

Sejarah menunjukkan bahwa sudah banyak orang yang merasakan, betapa air susu telah dibalas dengan air tuba oleh AS, dan dibiarkan sendirian menghadapi resiko buruk.
Mantan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali, nasibnya juga berujung di pengasingan.

Sementara nasib mantan Presiden, Hosni Mubarak, berujung dibalik jeruji besi. Adapun mantan Presiden Afganistan Ashraf Ghani, kabur bahkan dengan pakaian yang sedang dia kenakan saat itu juga. Penasehatnya, Hamdallah Mohib, mengatakan, ‘’Dia akhirnya, sengaja disembunyikan dari orang – orang AS, setelah kepercayaannya hilang kepada mereka’’.

Zelensky yang telah mempertaruhkan bangsa dan negaranya, telah dibantu oleh Presiden AS, hanya dengan doa. Dia sekarang menjadi pelajaran bagi para sekutu AS di Kawasan Timur Tengah, terutama Perdana Menteri Israel yang nota bene sangat sensitive.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Koresponden surat kabar Israel Yedioth Ahronoth Elior Levy menyoal : ‘’ Jika terjadi perang dengan Iran, apa yang diberikan AS kepada kita ? Jawabannya sudah pernah dilontarkan Hosni Mubarak dalam sebuah pernyataan singkatnya yang terkenal, ‘’Telanjanglah orang yang menjadikan AS sebagai pakaiannya’’.

Kecewa Dengan DK PBB

Presiden Ukraina, Volodymya Zelensky juga kecewa dengan Dewan Keamanan PBB. Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mengakui dirinya tidak kecewa dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). ‘’Justru kecewa dengan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), ucapnya seperti yang dilansir Opera News.

Hamianin mengungkapkan,tidak masalah NATO tidak membantu Ukraina, dan negara – negara yang ada di dalamnya, karena punya fokus masing – masing. Apalagi Ukraina juga bukan anggota NATO. ‘’Saya tidak kecewa dengan NATO’’, ucap Hamianin.

Suara lantang Sekjen PBB Tidak Mempan

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada detik – detik terakhir memohon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang ‘’atas nama kemanusiaan’’. ‘’Presiden Putin, dalam nama kemanusiaan’’, tarik balik pasukan Anda ke Rusia’’, kata Guterres, setelah menghadiri pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.

Dia kemudian menambahkan, perang akan melahirkan konsekwensi yang besar untuk Ukraina dan bahkan pada ekonomi dunia. Ternyata seruan Sekjen PBB itu, tidak mempan.

Dongkol Seperti yang sudah dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin, negara lain, jangan ikut campur, Putin membuktikannya. Meski negara – negara di dunia dongkol dengan Rusia menginvasi Ukraina, invasinya tetap dilancarkan.

Saking dongkolnya, ratusan diplomat walk out saat Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov bicara dalam konfrensi PBB. Jadi momen diplomatik walk out meninggalkan forum saat Menlu Rusia berbicara melalui video konfrensi pada forum Dewan Keamanan HAM PBB.

Ratusan diplomat walk out, langsung bangkit dari duduknya, mereka meninggalkan Menlu Rusia itu menyampaikan pidonya di forum Dewan HAM PBB itu.

Dikutif dari akun Realnewsnolulishit, dilihat dari foto yang beredar banyak bangku bahkan ratusan diplomat walk out itu terjadi dalam forum Dewan HAM di Jenewa. Forum itu berjudul, Konfrensi Perlucutan Senjata dan Dewan Hak Azasi Manusia.

Forum ini direncanakan untuk dihadiri sebelum penutupan wilayah udara untuk pesawat Rusia oleh beberapa negara Eropa.

Menurut catatan akun tersebut, lebih dari 140 diplomat walk out dan ogah mendengarkan Menlu Rusia bicara . Dalam forum Dewan HAM PBB itu, Menlu Rusia bicara selama 12 menit.

Menteri Luar Negeri Rusia yakin tidakan mereka menginvasi Ukraina adalah langkah yang bisa dibenarkan. Menlu Rusia itu juga menyampaikan kecaman atas boikot negara Barat kepada Rusia. Negara Barat melarang pesawat Rusia terbang di wilayah udara negara – negara mereka.

Menlu Rusia menyindir aksi melarang pesawat Rusia terbang ke wilayah negara Barat adalah melanggar HAM. Menlu Rusia secara jelas menyebutkan penolakan pesawat Rusia untuk terbang di wilayah negara merupakan salah satu pelanggaran HAM mendasar, yaitu hak kebebasan bergerak.

Pesawat Rusia Dilarang Melintas di Udara AS

Peenerbangan Rusia, dalam waktu dekat, tidak lagi bisa melintas di Wilayah Amerika Serikat (AS). Pengumuman larangan itu, dilakukan AS sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Larangan melintas di wlayah AS, dilakukan menyusul langkah serupa oleh Uni Eropa dan Kanada, sebagaimana dilansir Reuters. Namun Pemerintah AS belum memastikan kapan larangan itu akan diberlakukan, diperkirakan dalam waktu dekat.

Sedangkan United Airlines, sejak 1/3/2022 malam, telah menangguhkan penerbangannya, di atas wilayah udara Rusia hingga waktu yang belum ditentukan. United Airlines mengikuti langkah maskapai besar lain AS yang telah lebih dahulu mengambil langkah itu setelah invasi Rusia ke Ukraina.

United selama ini terbang di atas wilayah udara Rusia karena melayani penerbangan ke dan dari India. Pada Selasa dan Rabu, United membatalkan dua penerbangan ke India sambil mengevaluasi bagaimana mereka dapat terus beroperasi melalui rute berbeda, yang tidak melewati wilayah udara Rusia.

Sementara maskapai penerbangan lain, yakni Delta Air Lines, American Airlines dan United Parcel Service, seluruhnya telah memastikan minggu ini mereka telah menghentikan penerbangan di atas Rusia.

FedEx juga tidak menjawab email yang menanyakan, apakah telah berhenti terbang di atas Rusia, sejak Selasa.

Gedung Putih yang menolak berkomentar, mengadakan pembicaraan ekstensif dengan maskapai penerbangan AS dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters, para pejabat Gedung Putih mengkhawatirkan penutupan wilayah udaranya dapat memberi dampak negatif bagi pemerintahan AS, atau dampak negatif lain.

Minggu lalu, negara – negara Eropa melarang pesawat Rusia melintas di wilayah mereka. Adapun alasan penolakan tersebut, karena invasi militer Rusia ke Ukraina.

Larangan tersebut mulai berlaku pada Sabtu 26/2/2022 sore dan daftar negara tersebut diperkirakan akan terus bertambah panjang, jika Rusia tidak menghentikan invasi militernya.

Adapun negara – negara Eropa mengeluarkan larangan melintas terbang tersebut diantaranya, Inggris, Polandia, Bulgaria, Repoblik Ceko, Rumania, Estonia, Latvia, Lithuania dan Slovenia.‘’Tidak ada penerbangan untuk pesawat agressor di langit kebebasan’’, cuit Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte.

Aeroflot Hanya Terbang ke Belarusia

Banyaknya negara yang melarang maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot terbang di atas wilayah udaranya, membuat Aeroflot menghentikan semua penerbangan internasionalnya. Langkah ini diambil sesuai rekomendasi dari pengawas penerbangan Rusia Rosaviatsiya.

Di Rekomendasi tersebut tertera, semua maskapai Rusia yang mengoperasikan pesawat sewaan asing, diminta untuk meenghentikan penerbangan penumpang dan kargo ke luar negeri, mulai 6 Maret, serta dari negara lain ke Rusia, mulai 8 Mret 2022.

‘’Aeroflot mengumumkan penangguhan sementara semua penerbangan internasional mulai 8 Maret 2022 (00.00 waktu Moskow). Karena terjadinya keadaan tambahan yang menghambat pengoperasian penerbangan. Pembatalan ini, juga berlaku untuk destinasi internasional dalam jadwal maskapai Rossiya dan Aurora’’, demikian pernyataan Aeroflot yang dirilis, Sabtu 5/2/2022.

Penerbangan internasional yang masih melayani penumpang hanya yang menuju Belarusia. Pesawat Aeroflot akan terus terbang ke dan dari Minsk, ibukota Belarusia dan melintasi Rusia. ‘’Penumpang penrbangan internasional dengan tiket sekali jalan yang berangkat dari Federasi Rusia akan diterima untuk transportasi sampai penerbangan di hentikan’’, lanjut pernyataan tersebut.

Sementara maskapai penerbangan Rusia lainnya, maskapai penerbangan murah Pobeda, mengumumkan, mereka juga menangguhkan penerbangan internasional, mulai 8 Maret 2022.(*)

Laporan :Nuhayana Kamar

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU