Prof Anwar Bahas Tantangan Kesehatan Perkotaan di Short Course PERSAKMI Sulsel

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan menggelar National Healthy Cities Short Course pada tanggal 03-04 April 2021 dengan tema Penilaian Kabupaten/Kota Sehat di Masa Pandemi Covid-19”.

Dihadiri kurang lebih 85 peserta dengan skala nasional yang tersebar di seluruh Indonesia baik dari Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang beragam diantaranya mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah, Forum Kabupaten/Kota Sehat dan para praktisi kesehatan dan penggiat kabupaten/kota sehat.

Short Course kali ini menghadirkan pemateri yaitu Prof Dr Anwar Daud, SKM, M Kes. selaku guru besar Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unhas.

Materi yang disampaikan yaitu, “Tantangan Kesehatan Perkotaan di Indonesia”. Prof Anwar menjelaskan secara tuntas mengenai konsep perkotaan dan sistem urbanisasi di Indonesia.

Dalam materi ini juga dijelaskan masalah-masalah yang timbul di kawasan perkotaan yang dibagi menjadi 3 bagian.

Pertama, akibat pengembangan kota meliputi tingginya arus urbanisasi, adanya daerah padat penduduk, daerah kumuh perkotaan, hilangnya paru-paru kota, hilangnya sarana fasilitas umum seperti tempat bermain anak, dan hilangnya daerah resapan air.

Kedua, akibat adanya kawasan industrialisasi meliputi pencemaran tanah dan air, polusi udara dan masalah sampah.

Ketiga, Masalah sosial meliputi kejahatan kriminal, anak jalanan, wanita penjaja sex, pekerja anak-anak, pemulung gelandangan dan pengemis.

“Untuk menjawab masalah-masalah diatas perlu dirancang suatu mekanisme dan koordinasi yang serasi terpadu dan sinkron,” Prof Anwar.

- Iklan -

Prof Anwar mengatakan, perlu pendekatan sinergisitas dan komperhensif yang terpadu dan terjalin dari semua sektor dan unsur yang ada di perkotaan untuk menyelenggarakan sistim kesehatan kota. “Fokus perhatian saat ini adalah gaya hidup sehat, kohesi sosial, kualitas hunian, akses terhadap lapangan kerja dan aksesibilitas dan kesetaraan,” jelasnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU