FAJARPENDIDIKAN.co.id – Adalah Darul Ma‘arif Asry, alumni UIN Alauddin Makassar jurusan Tafsir Hadis yang meraih beasiswa S2 dari Qatar Foundation, kini Ia tengah menjalani studinya di Hamad bin Khalifa University (HBKU) Doha, Ibu Kota negara Qatar.
Darul yang kembali ke Indonesia karena pandemi Covid-19, menyempatkan waktu bersilaturahmi dengan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, Selasa, 4 Agustus 2020.
Di sela-sela kesibukan memantau jalannya UM-PTKIN 2020 yang digelar secara daring, Prof Hamdan menyambut kehadiran Darul dan menyampaikan apresiasi atas keberhasilannya meraih beasiswa bergengsi dari negara petro dollar tersebut.
“Capaian nanda ini harus menjadi virus positif yang disebarkan ke mahasiswa-mahasiswa lain, juga pada para fresh graduate kampus kita,” harap Guru Besar Sosiologi UIN Alauddin tersebut.
Sementara itu, Darul yang diminta untuk menjelaskan perihal beasiswa yang diperolehnya menjelaskan bahwa beasiswa full yang ditawarkan Qatar Foundation dengan seleksi ketat untuk para international students mencakup akomodasi, transportasi (lokal dan international) dan uang saku.
“Beasiswa ini saya dapatkan setelah mengikuti seleksi berkas secara online dan wawancara melalui sambungan telepon dengan profesor dari jurusan yang dipilih,” terang Darul.
Saat ditanya tentang tentang iklim belajar di kampusnya kini, Darul yang juga alumni Student Mobility Program Australia dari Dirjen Pendis Kemenag RI tahun 2015, mengungkapkan bahwa jurusan Islamic Studies yang ia pilih menggunakan multidisciplinary approach.
Menariknya, sambung Darul, karena Islamic Studies di Universitas Hamad bin Khalifa menggabungkan khazanah klasik Timur Tengah dengan metodologi Barat yang didukung oleh dosen-dosen lulusan dari Timur Tengah dan Barat.
Sebagai alumni pertama UIN Alauddin yang memperoleh beasiswa Qatar Foundation, Darul berharap agar mahasiswa terus gigih mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, baik persiapan nilai akademik, pengalaman organisasi, publikasi hingga sertifikat bahasa international.
Kemudahan informasi di era digital, tambah Darul, adalah peluang sangat besar bagi generasi muda kampus peradaban untuk mengakses informasi beasiswa dari segala penjuru dunia.
Bahkan, bagi yang tidak diizinkan oleh orang tua untuk keluar negeri, beberapa kampus sudah membuka jurusan-jurusan tertentu dengan metode belajar jarak jauh (distance learning).
“Makanya tidak ada lagi alasan untuk tidak menambah ilmu dengan hadirnya kemudahan-kemudahan yang diberikan dunia digital, apapun jurusan yang diingingkan,” tutupnya.(*)