Prof Muhammad Syafar Bahas Kepatuhan Masyarakat akan Vaksin di Webinar PERSAKMI Sulsel

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar Series 3 pada tanggal 6 Maret 2021 yang dilakukan secara daring.

Webinar kali ini mengangkat tema yaitu “Mengapa Perlu Vaksin Biologis dan Vaksin Sosial dalam melawan Covid-19”.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia baik  yang berasal dari Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan yang berlatar belakang mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah dan praktisi kesehatan.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dipandu oleh Muhammad Rafli Aidillah, SKM, M.KM.

Webinar kali ini menghadirkan empat pemateri, salah satunya, yaitu Guru Besar Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Unhas, Prof. Dr. Muhammad Syafar, M.Si dengan materi “Kepatuhan Masyarakat Terhadap Penerapan Vaksin Sosial (Protokol Kesehatan)”.

Pada materi kali ini dijelaskan mengenai tingkat kepatuhan masyarakat terhadap vaksin sosial yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan senantiasa menjaga jarak.

Dipaparkan secara rinci oleh pemateri mengenai model-model kepatuhan hingga bagaimana cara memperkuat kepatuhan masyarakat terhadap vaksin sosial ini.

Ia bahkan mencoba mengajak secara keseluruhan bahwa apakah keberhasilan penanggulangan Covid-19 selama ini adalah karena vaksin biologis atau vaksin sosial.

“Vaksin sosial sudah bisa kita lihat dampaknya. Vaksin biologis, baru diberlakukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kita lihat seperti apa dampaknya. Banyak orang takut ikut vaksin biologis ini, karena berbagai informasi yang simpang siur bahkan menjadi berita hoaks. Akhirnya orang memiliki dan merespon secara berbeda.” Jelasnya.

- Iklan -

Namun banyak juga yang langsung merespon dengan baik karena meyakini bahwa vaksin ini dapat meningkatkan imun seseorang.

“Tidak sedikit pula orang ikut vaksin karena secara terpaksa mereka harus lakukan, terutama bagi PNS sebagai tenaga kesehatan yang merupakan prioritas pertama dari vaksin tersebut,” ungkapnya.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU