Imam Abu Hanifah adalah ulama tertua di antara Imam Madzhab yang empat. Terlahir dari orang tua yang soleh dan solehah. Hafal Quran di usia 15 Tahun. Bekerja sebagai penjual kain di pasar dan banyak diminati pembeli karena kejujuran, amanah dan sifatnya yang baik, penyabar dan suka berbagi.
Mulai serius menuntut ilmu karena mendengar nasehat dari Syaikh Amr As Syabi saat akan pergi ke pasar. Setelah berkelana di berbagai majelis ilmu baik di Kuffah maupun Basrah, akhirnya memutuskan diri untuk fokus menimba ilmu pada Syaikh Hamad bin Abu Sulaiman selama 22 Tahun. Setelah itu menggantikan gurunya mengajar di majelis.
Merasakan kepemimpinan Dinasti Umayyah selama 52 tahun dan Dinasti Abbasiyah selama 18 tahun. Banyak memberikan dukungan kepada para pemberontak baik dari keturunan Ali maupun Abbas. Sehingga mengalami beberapa kali tekanan dan siksaan dari penguasa Bani Umayah kala itu.
Memberikan dukungan penuh pada Bani Abbasiyah. Bahkan termasuk ulama pertama yang membaiat Abul Abbas As Sofah, sementara Dinasti Umayah masih tegak berdiri.
Imam Abu Hanifah hidup di Kuffah yang penuh dengan kekacauan dan banyaknya aliran-aliran sesat. Juga jauh dari pusat ilmu agama (Mekah dan Madinah). Karena itu sedikit hadits yang sampai padanya. Dan bila ada hadits yang sampai, dia tidak mudah menerima-nya. Karena para pemalsu hadits sudah mulai bermunculan.
Akhirnya dia dalam menyimpulkan suatu hukum, bila tidak menemukan nash/ dalil dari quran dan hadits yang shohih, maka dia menggunakan akal untuk mendukung dalil umum yang ada (bukan untuk melawan dalil). (Dui Abu Salman/ana)