Rahma, tampil ke depan dan juga menyampaikan kritiknya di media sosial. Ia mengkritisi perkembangan di Aceh dan, seperti Bima, mengatakan bahwa Aceh tidak bergerak maju.
Rahma mengunggah video tersebut ke akun TikTok @Rahma_11.11. Rahma yang ditampilkan pada Kamis (5/4/2023) melontarkan kecamannya terhadap pemerintah Aceh dengan menyebut korupsi dan dana otsus Aceh.
“Aceh tidak maju, bagaimana mau maju kalau pemerintahnya korup. Selain itu, pemerintah tingkat desa, belum lagi pemerintah kecamatan, kabupaten dan kabupaten,” ujarnya.
Video berdurasi tiga menit tersebut telah ditonton hampir 500.000 kali dan telah dikomentari serta dibagikan ribuan kali.
“Jangan tanya kami mana buktinya kami korup karena kami tidak mencatat saat anda makan uang rakyat. Tunjukkan saja mana buktinya anda mengelola dana otsus dengan baik dan benar. ” dia melanjutkan. Ia kemudian mengangkat isu pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan. Menurutnya, pembangunan Aceh tidak terlihat.
“Bangun infrastruktur, infrastruktur gaib yang tidak bisa dilihat atau dirasakan atau difokuskan pada kesejahteraan orang-orang yang ada di rumah Anda,” jelasnya.
“Kalau mengelola keuangan otsus dengan baik dan benar, Aceh tidak mungkin mendapat predikat provinsi termiskin di Sumatera, tidak mungkin Aceh mendapat julukan provinsi terkorup ke-13 di Indonesia,” katanya. lanjut.
Dia kemudian berbicara tentang Dana Otonomi Khusus Aceh yang akan berakhir pada tahun 2027. Dia juga mempertanyakan upaya pemerintah melestarikan dana otsus Aceh.
“Kita bisa melihat dari pengalaman sebelumnya bahwa masyarakat Aceh siap saling memotong dan memperebutkan kekuasaan dengan pihak lain,” katanya.
Ia juga mengkritik penguasa Aceh yang diyakininya paham agama namun juga melakukan korupsi yang dilarang agama.
Netizen juga banyak berkomentar tentang unduhan tersebut. Banyak yang mendukung Rahma dalam membeberkan situasi pemerintahan Aceh. “Di tingkat distrik yang paling penting, konten staf kantor adalah segalanya,” tulis akun tersebut di komentar.
“Apakah memang seperti itu di Aceh?” tulis akun lain.
“Great cover… terus berkarya dan terus berkarya semoga kedepannya di Aceh… ada perubahan dan kemajuan di daerah,” tulis yang lain di kolom komentar. “Saya berharap semakin banyak perusahaan “BIMA BIMA” di negeri ini yang berani angkat bicara di daerahnya masing-masing,” komentar lainnya di video tersebut.