Willix Halim resmi ditunjuk jadi Direktur Utama/CEO Bukalapak terbaru menggantikan Rachmat Kaimuddin yang berlabuh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Invesasi pimpinan Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada awal tahun 2022, Rachmat yang mengundurkan diri, posisi pimpinan langsung diambilalih oleh Willix, namun ketika itu jabatan tersebut masih sementara. Saat ini, Jajaran Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham di Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menyetujui Willix Halim jadi CEO Bukalapak.
Willix menggantikan CEO Bukalapak sebelumnya, Rachmat Kaimuddin, yang mengundurkan diri karena melanjutkan karier untuk mengabdi kepada negara. Willix bergabung dengan Bukalapak sebagai Chief Operating Officer Bukalapak pada 2016 dan menjadi salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan Bukalapak menjadi unicorn.
Willix juga berkontribusi dalam mengembangkan Mitra Bukalapak hingga menjadi pemimpin pasar O2O (Online to Offline), dan memperluas variasi produk dan layanan digital Bukalapak. Pencapaian ini kemudian mengantarkan Bukalapak menjadi perusahaan teknologi pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2021.
Pendidikan di Luar Negeri
Merujuk laman Bukalapak.com, Rabu (16/2/2022), Willix memperoleh sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors dan sebagai Valedictorian pada 2009 dari University of Melbourne. Selama menempuh pendidikan sarjananya, Willix juga merupakan vice president untuk Melbourne University Young Engineers (MUYE).
Pada 2013, Willix Halim menyelesaikan Stanford Executive Program for Growing Companies dari Stanford University. Sebelum bergabung dengan Bukalapak, Willix adalah vice president growth untuk Freelancer.com, salah satu startup terbesar di Australia.