Makassar, FajarPendidikan.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Program studi Doktor Kesehatan Masyarakat menggelar kuliah perdana yang di selenggarakan pada Jumat 8 Februari 2019 di ruang K225 FKM Unhas. Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100 mahasiswa mengangkat tema “Philosophy Public Health dan Technology Gen 4.0”.
Kuliah perdana tesebut dibuka oleh ketua program studi Doktor Kesehatan Masyarakat, Prof Dr Ridwan Amiruddin, SKM., M Kes., MSc PH. Dalam sambutannya, Ridwan menyampaikan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan basis keilmuan philosofis kesehatan masyarakat yang kuat menyambut teknologi Gen 4.0.
“Kegiatan kuliah perdana ini diharapkan dapat berjalan secara reguler minimal satu kali dalam satu semester. Kita perlu pengayaan materi kesehatan masyarakat dari berbagai pakar dan narasumber baik dalam negeri maupun luar negeri,” terang Ridwan.
Ada dua pemateri kunci yang hadir dalam kuliah perdana tersebut, yaitu Prof Dr Nur Nasri Noor, MPH dan Prof dr Irawan Yusuf, Ph.D.
Secara singkat, Prof Nur yang juga merupakan pendiri dan Dekan FKM Unhas pada masanya, mengurai keilmuwan filsafat kesehatan masyarakat dari aspek ontologi, epistemiologi dan aksiologi kesehatan masyarakat.
Sementara, Prof Irawan yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Unhas pada masanya, menguraikan shift paradigm layanan kesehatan dari tradisional ke kesehatan moderen. Perubahan kultural dari agraris ke digital society. Menurutnya, seluruh pembelajar untuk percepatan perlu memahami kebutuhan layanan kesehatan.
Mahasiswa program studi doktor tersebut sangat antusias mengikuti kuliah perdana ini. Kebanyakan dari mereka yang juga bekerja di berbagai institusi baik dinas kesehatan, puskemas, rumah sakit maupun yang bekerja sebagai tenaga pendidik, memberikan tanggapan kepada para narasumber terkait dengan pengalamannya.
Mereka mengungkapkan bahwa pendekatan kesehatan masyarakat ini sangat penting, dimana kajian sosial kedokteran dan kesehatan menjadi sangat dibutuhkan sehingga pemahaman kesehatan tidak hanya dalam pengertian kuratif semata.(FP)