Komoditas hasil tambang yang memiliki peran terpenting dalam kehidupan manusia salah satunya yaitu minyak bumi. Minyak bumi dapat diolah menjadi beragam komoditas turunan yang dibutuhkan.
Misalnya saja kamu akan kesulitan bepergian jarak jauh tanpa kendaraan. Untuk menjalankan kendaraan tersebut dibutuhkan bahan bakar yang merupakan hasil olahan dari minyak bumi.
Karena begitu berharganya komoditas ini, minyak bumi sering disebut juga dengan “emas hitam”. Sebagai sumber energi, minyak bumi adalah campuran cairan yang terdapat jutaan senyawa kimia di dalamnya.
Minyak bumi sebagian besarnya diisi oleh senyawa hidrokarbon yang mana senyawa tersebut merupakan hasil dari dekomposisi oleh fosil hewan dan tumbuhan. Tahukah kamu seperti apa proses pembentukan hingga manfaat minyak bumi bagi kehidupan kita?
Minyak bumi adalah sumber energi fosil yang menyediakan sebagian besar energi bagi manusia. Namun, tahukah kamu bagaimana proses pembentukan minyak bumi?
Pembentukan minyak bumi adalah proses panjang yang berlangsung sangat lama, sekitar ratusan hingga jutaan tahun.
Dilansir dari Energy Education, diperkirakan cadangan minyak bumi yang ada di dunia adalah:
- 70 persen terbentuk pada Zaman Mesozoikum (252 hingga 66 juta tahun yang lalu)
- 20 persen terbentuk pada Zaman Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu)
- 10 persen terbentuk pada Zaman Paleozoikum (541 hingga 252 juta tahun yan lalu)
Pembentukan minyak bumi yang lama, membuatnya sebagai sumber energi yang tidak bisa diperbaharui. Berikut adalah proses pembentukan minyak bumi!
Kumpulan organisme mati yang membentuk sedimen
Minyak bumi adalah bahan bakar fosil, artinya minyak bumi berasal dari fosil atau sisa-sisa organisme hidup yang telah mati. Sisa organisme seperti tumbuhan, alga, plankton, dan makluk hidup lainnya yang terbawa ke laut dan akhirnya tenggelam.
Sisa-sisa organisme hidup tersebut kemudian menumpuk di dasar laut purba, terkubur, dan membentuk sedimen organik. Pada kondisi ini, tidak ada oksigen sama sekali dalam sedimen.
Pembentukan kerogen melalui diagenesis
Sedimen yang terbentuk dapat mencapai jutaan ton dan menghasilkan tekanan yang besar dan suhu yang panas.
Dilansir dari Petroleum, panas dan tekanan memecah senyawa organik seperti humin dan berbagai asam organik, lipid, protein, dan karbohidrat untuk membentuk rantai hidrokarbon panjang yang disebut geopolimer.
Proses tersebut disebut diagenesis, di mana aii dipaksa keluar dari karbohidrat dan protein. Geopolimer kemudian membentuk senyawa berupa padatan lilin yang disebut dengan kerogen.
Pembentukan minyak bumi melalui katagenesis
Dilansir dari National Geographic, dalam rentang waktu yang lebih lama panas dan tekanan terus bertambah dan mendorong proses katagensis. Katagenesis adalah reaksi pemecahan rantai panjang hidrokarbon kerogen menjadi lebih pendek.
Perlu diingat bahwa makin panjang rantai karbonnya, maka makin padat fasa suatu hidrokarbon. Sedangkan, makin pendek rantai karbonnya maka hidrokarbon akan berbentuk gas.
Dalam proses katagenesis, rantai panjang hidrokarbon kerogen diputus menjadi lebih sedikit tetapi tidak terlalu kecil (lebih dari 5 atom karbon).
Sehingga, hidrokarbon kerogen yang awalnya berbentuk padatan berubah menjadi minyak bumi yang berbentuk cair. Jika rantai karbon dipecah menjadi lebih kecil lagi (di bawah 5 ataom karbon), hidrokarbon dapat berubah menjadi gas alam.
Tidak hanya menjadi gas alam, dalam kondisi tertentu kerogen juga dapat berubah menjadi batu bara. Sehingga, minyak bumi memerlukan kombinasi tekanan dan panas tertentu sehingga dapat terbentuk secara tepat.
Minyak bumi yang terbentuk kemudian dapat keluar melalui pori-pori batuan karena massa jenisnya lebih ringan daripada air. Setelah proses pembentukan yang rumit dan memakan waktu panjang, minyak bumi kemudian dapat di ekstraksi dari batuan reservoar untuk digunakan oleh manusia.