Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id– PT. Mitra Hijau Asia yang bergerak di bidang Pengembangan, Pengelolaan Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti limbah industri dan Limbah medis bakal beroperasi di Kabupaten Barru.
Acara peletakan batu pertama dilakukan langsung Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawaty,SH, M.Sd didampingi Plh Bupati Barru Ir Abustan AB M.Si di jalan Andi Mattalatta, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Acara tersebut juga dihadiri DR. Ilyas Asaad, MP, MH (Staf Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Legislasi, Legal dan Advokasi ,Ir. H. Andi Hasdullah, M.Si (Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan), Kapolres dan Dandim 1405 Mltas,Kadis Diskoperindag,Kadis Lingkungan Hidup,Kadis DPMPTSP.
Dalam sambutannya Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian dan Kehutan an (KLHK) Rosa Vivien Ratnawaty,SH, M.Sd mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mengambil langkah memperbanyak fasilitas pengolahan limbah medis untuk mendukung fasilitas yang telah ada saat ini.
Apalagi dalam kondisi Pandemi Covid 19 volume limbah medis sangat meningkat.
Sehingga dibutuhkan tempat pengelolaan dan sangat berpotesi mengatasi persoalan limbah disamping serapan tenaga kerja lokal sangat terbuka.
“Terima kasih Pemkab Barru yang merespon baik dengan apa yang dilakukan PT Mitra Hijau Asia,” ucapnya.
Plh Bupati Barru Ir Abustan AB M.Si dalam sambutanya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Barru menyambut baik hal tersebut, karena dapat membantu pemerintah kabupaten Barru dalam menyelesaikan permalahan pengelolaan limbah B-3 khususnya yang dihasilkan dari aktifitas atau kegiatan usaha yang menghasilkan limbah B-3.
Menurutnya jika tidak terbuka tempat pengelolaan sungguh sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan, sehingga adanya pabrik pengelolaan semua persoalan bisa terselesaikan.
Lebih lanjut dikatakan nya ,kedepan akan menghasilkan limbah medis cair sebanyak 9.477 m3 dan limbah medis padat sebanyak 8.433 kg pada tahun 2020.
Sedangkan dari sektor Industri dengan sampel dari industry listrik PLTU Barru pada tahun 2020 menghasilkan 18.700,94 ton.
“Hal ini dapat menimbulkan permasalahan serius di kemudian hari bila tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut,” ucapanya.
Kesulitan lain, lanjutnya Karena pengolahan lebih lanjut ternyata juga memerlukan biaya yang tidak sedikit dan itu akan membebani.
Dengan adanya fasilitas Tempat Pengelolaan Limbah B3 tersebut diharapkan permasalahan limbah dapat teratasi.
Abustan yang juga Sekda Barru menyampaikan, berdasarkan data limbah B-3 beberapa sektor di Kabupaten Barru, potensi limbah B-3 menunjukkan volume yang cukup banyak seperti dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (puskesmas) yang seluruhnya berjumlah 12 unit di Kabupaten barru.
Dalam kegiatan tersebut Ir Abustan yang juga Sekretaris Satgas Covid 19 Barru mengingatkan penringnya menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta menjaga kesehatan dalam masa pandemi covid-19 saat ini
Sementara itu Pihak PT Mitra Hijau Andi Gabrilla Akbar Oddang menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Barru yang telah merespon baik usaha kegiatan Pabrik pengelolaan limbah B3 sesuai Nobel Pourse perusahaan Protect Inveronment.
PT Mitra Hijau berdiri pada 2024 atas dorongan Rosa Vivien Ratnawaty,SH, M.Sd.
Cucu Mantan Gubernur Sulsel Andi Oddang itu menjelaskan, dengan adanya pabrik ini agar pengelolaan dan pemusnahan tidak dibawa lagi ke Jawa tetapi di Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Barru.
“Bahkan sudah siap mengcover Indonesia Timur,” ujarnya.
Reporter : Borahima