“Puasa sejati adalah pembuktian cinta. Cinta pada Rabbmu, yang.karenanya engkau menjaga tubuh yang diamanahlan kepadamu”.
Orang-orang yang beriman rela berpuasa Ramadan menahan diri dari segala sesuatu yang dilarang selama puasa. Tak lain karena cinta dan ketaatan mereka kepada Allah.
Mereka bersemangat karena sabda Nabi SAW, “tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari dengan niat fi-sabilillah. Yakni semata-mata ketaatan kepada Allah. Melainkan Allah akan menunjukkam wajahnya sejauh perjalanan tujuh puluh tahun dari neraka. (Thyashua Shalihin 1 : 123).
Pada maqam yang telah tinggi, mereka diuji. Tercatat lima peperangan kaum muslimin terjadi di bulan Ramadan. Perang Badar Khandak, Fathu Mekkah, Tabuk dan Ain Jalut.
Para sahabat dan kaum mukmin Mamluk kala itu, bukan golongan yang berpuasa, lalu terlihat lesu dan lemas.
Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kuat imannya. Namun juga senantiasa bersiap diri, kuat dan bugar fisiknya. ( https :/t.me/catatan subuh/ana)