Puasa, Ujian Kesabaran dalam Menjalani Kehidupan

Puasa, arti sebenarnya adalah tidak makan dan tidak minum dalam kurun waktu yang telah ditentukan dan tidak berhubungan suami isteri di siang hari.

Setiap yang berpuasa, akan merasakan lapar. Tidak boleh sebelum puasa mengonsumsi asupan-asupan yang membuat orang yang tidak lapar.

Ketika lapar itulah Allah menguji hambanya untuk belajar sabar menahan lapar dari pagi sampai sore selama sebulan.

Sikap sabar yang diujikan kepada manusia agar dalam menghadapi hidupnya, dalam suka dan duka, bisa bersikap sabar dan ujian kesabaran iru, datang di bulan Ramadan.

Marhaban ya Ramadan, terima kasih engkau telah datang kembali, membawa berkah, rahmat dan magfirah.

10 – 700 Lipatganda

Kewajiban puasa, diwajibkan kepada orang orang yang beriman. Agar bisa membersihkan dosanya. Kerena puasa itu, membakar habis dosa-dosa manusia dan amalan yang dikerjakan dilipatgandakan sepuluh sampai tujuh ratus lipat ganda.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Jumat, 15 November 2024: “Itu Bukan Urusanmu”

Dari Ibu Umar radhyallhu anhu, Rasulullah SAW bersabda mengenai Ramadan, “Janganlah kamu puasa sebelum melihat bulan terbit. Janganlah kamu berbuka sebelum bulan terbit kembali. Jika bulan tertutup dari pandanganmu maka hitunglah jumlah harinya, 30 hari”.

Puasa diawali dengan terbitnya bulan 1 Ramadan. Dan diakhiri dengan terbithya bulan di 1 Syawal. Jika pandangan tidak bisa melihat terbitnya tanggal 1 Syawal, puasa harus digenapkan 30 hari.

- Iklan -

Dari Ibnu Umar lagi, selanjutnya Rasulullah SAW bersabda mengenai Ramadan sambil beliau memberikan isyarat dengan tangannya, “Sebulan itu, sebegini, sebegini dan sebegini”. Beliau menekuk salah satu jempolnya kali yang ketiga. “Jika bulan tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah 30 hari”.

Baca Juga:  Takwa, Syukur, Akhlak yang Baik, Mudahkan Masuk Surga

Dan ummul-mukminin Siti Aisyah Ra, “Tatkala relah lewat 29 malam, aku menghitungnya sendiri, Rssulullah SAW mulai masuk ke rumahku, kerena itu aku berkata kepadanya, Ya Rasulullah, bukankah anda telah bersumpah tidak akan masuk ke rumahku selama sebulan? Menurut hitunganku sekarang baru 29 hari”. Nabi menjawab, “Sesungguhnya sebulan itu, adakalanya 29 hari”. (HR. Muslim).

Jadi kesimpulannya adalah, puasa Ramadan itu, dari terbitnya tanggal 1 Ramadan dan berakhir dengan terbitnya tanggal 1 Syawal. Diantara terbitnya 1 Ramadan dan 1 Syawal, adakalanya 29 hari adakalanya 30 hari. (kultum/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU