Anak yang nakal, tidak tertutup kemunfkinannya akan menjadi anak yang baik. Hingga menjadi anak yang sukses pula.
Jadi orang tua, tidak perlu berkecil hati, atau pessimis dengan anaknya yang nakal. Yang penting tertangani dengan baik.
Pada tulisan sebelumnya, sudah ditampakkan siklusnya .Baik anak yang nakal.maupun anak yang baik.
Putuskan Siklus Anak Nakal
Sijukus anak nakal harus diputuskan, agar tidak semakin nakal. Bagaimana caranya menutuskan siklusnya ?
Ternyata kuncinya, bukan pada anak itu sendiri. Melainkan kuncinya pada orang tuanya.
Perhatikan siklusnya. Anak nakal — orabg tua ridho — Allah ridho, keluarga berkah — bahagia — anak menjadi baik. Disini Nilai kemuliaannya sangaf tinggi.
Lalu bagaimana orang tuanya bisa ridho ketika anaknya nakal ?
Ini kuncinya. Allah berfirman : ” bila kalian memaafkannya, menemuinya dan melupakan kesalahannya, maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyatang”. (QS 64:14).
Caranya orang tua ridho adalah, menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog. Rangkul dengan sepenuh hati. Lupakan kesalahannya.
Umar bin Khattab berpesan, “jikalau kalian melihat anakmu brrbuat baik, maka puji dan catatlah. Apabila anakmu berbuat buruk maka tegur dan jangan pernah emgkau mencatatnya”.
Kemudian doakanlah selalu dengan doa : ” ya Allah aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dengan menyebutkan nama anak) dengan ridho yang sempurnah, ridho yang dempurnah dan ridho yang paling komplit. Maka berikanlah ya Allah keridhoan- Mu kepadanya demi ridhoku kepadabya.
Pada dasarnya, tidak ada anak yang nakal. Hanya karena dia belum faham dan karena orang tua yang tidak sabar, dan pendidikan yang terburu buru ingin cepat melihat hasilbya.
Lalu doakan lagi, ‘ ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa”.
Allah satu satunya yang membolak balikkan hati hambanya. Maka mintalah kepada Dzat yang memilikinya.
Lihatlah keajaibannya, “yaa Muqallibal Quluub Tsabit Qalbi Ala Dinik” (wahai Dzat yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agamaMu). (Wa/ppmi/ana)