Menjadi disabilitas netra tak mematahkan semangat Herman untuk tetap bisa menempuh pendidikan. Pria disabilitas asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu membuktikannya dengan meraih gelar sarjana di Universitas Islam Makassar (UIM).
Herman merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Agama Islam (FAI) UIM. Ia lulus dan diwisuda dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,50 atau mendapat predikat memuaskan pada Senin (6 Juni 2022 yang lalu)
Tentu saja, meraih gelar sarjana itu tidaklah mudah baginya. Herman butuh kerja ekstra dibanding dengan mahasiswa lain pada umumnya. Sebab, di kampusnya belum ada fasilitas yang menjankau untuk penyandang disabilitas. Terlebih, dia satu-satunya mahasiswa tunanetra di Fakultas PAI.
Dikutip dari Detiksulsel, Herman mengungkapkan Sebagai penyandang disabilitas, Herman berusaha keras agar tidak tertinggal dengan mahasiswa lainnya di kelas. Berbagai cara ia lakukan agar materi yang diberikan dosen tetap dapat dia terima dengan baik.
Salah satu yang kerap dilakukannya ialah merekam materi yang disampaikan dosen di kelas menggunakan handphone. Setelah itu, rekaman tersebut kemudian ditranskrip setelah tiba di rumah.
“Saya ketik materinya dosen, saya pause (rekaman), baru saya ketik menggunakan laptop sehingga jelas pertemuan antara pertemuan 1 dan pertemuan seterusnya” ungkapnya lebih lanjut, “Saya masih memiliki cita cita segudang, diantaranya saya ingin berangkatkan umroh orang tua saya dan lanjut Strata 2-Strata 3 hingga PROFESSOR” tutupnya.