Rangkuman Materi Akmen: Alat Perencanaan dan Pengendalian

Rangkuman Materi Kuliah Akuntansi Manajemen tentang alat perencanaan dan pengendalian

  1. Alat perencanaan

Sebagai bagian dari fungsi perencanaan (planning), anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi di dalam suatu periode waktu tertentu. Untuk fungsi perencanaan, anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait, yaitu :

  • Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggota organisasi.
  • Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu pencapaian laba usaha.
  • Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
  • Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan.
  • Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi.
  • Alat pengendalian

Sebagai bagian dari fungsi pengendalian (controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai aktivitas setiap bagian organisasi sesuai dengan rencana atau tidak. Anggaran berfungsi sebagai suatu standar atau tolak ukur manajemen. Sebagai standar, anggaran digunakan untuk menilai aktivitas yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai standar atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan. Untuk fungsi pengendalian, anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait, yaitu:

  • Berperan sebagai tolak ukur atau standar bagi keputusan organisasi.
  • Menilai dan mengevaluasi secara sistematis setiap aspek organisasi.
  • Mendorong pihak manajemen secara dini menelaah masalah yang dihadapi.
  • Sebagai Pengambilan Keputusan
Baca Juga:  30 Contoh Kalimat Akronim dan Contoh Kalimatnya

Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan. Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.

F. Master Budget

Anggaran induk (Master Induk) dapat dibagi menjadi anggaran operasi dan anggaran keuangan. Anggaran operasi menjelaskan aktifitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan, yaitu penjualan, produksi dan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasi adalah laporan laba rugi proforma. Anggaran keuangan memuat rincian dari arus kas masuk dan keluar serta posisi keuangan dan keseluruhan. Arus kas masuk dan keluar yang direncanakan terdapat dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan ditunjukkan dalam neraca yang dianggarankan.

G. Operating Budget

Operating  budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiata-kegaiatn perusahaan selama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:

  1. Sektor Penghasilan (revenues), ialah pertambahan aktiva perusahaan yang mengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan karena penambahan setoran modal baru dari para pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan aktiva perusahaan yang disebabkan karena bertambah utang.
Baca Juga:  Mengenal Welwitschia Mirabilis Tumbuhan Unik Di Dunia

Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan, penghasilan dapat dibedakan menjadi dua subsektor, yaitu:

  • Sub-sektor Penghasilan Utama (Operating Revenues), ialah penghasilan yang diterima perusahaan yang berasal dan berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.
  • Sub-sektor Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues), ialah penghasilan yang diterima perusahaan yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan, melainkan dari usaha sampingan perusahaan.
  • Sektor Biaya (Expenses) ialah pengurangan aktiva perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan (pengambilan) modal oleh para pemiliknya, dan bukan pula merupakan pengurangan aktiva perusahaan yang disebabkan karena berkurangnya utang.

Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perushaan, biaya dapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu:

  1. Sub-sektor Biaya Utama (Operating Expenses), ialah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.
  2. Sub-sektor Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses), ialah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.

Itulah Rangkuman Materi Kuliah (RMK) Akuntansi Manajemen tentang alat perencanaan dan pengendalian di atas, semoga bermanfaat!

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU