Rangkuman Materi Akuntansi Manajemen: Activity Cost Behaviour

Berikut Rangkuman Materi Kuliah (RMK) Akuntansi Manajemen terkait Activity Cost Behaviour dalam artikel ini.

Rangkuman Materi Activity Cost Behaviour

A. Definisi Cost Behaviour

Perilaku biaya (Cost Behavior) adalah istilah untuk mendiskripsikan perubahan biaya seiring dengan perubahan output atau suatu pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.

B. Definisi Variable Cost, Fixed Cost dan Mixed Cost

  1. BiayaVariabel ( Variable Cost )

Biaya variable adalah Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume produksi, sementara jumlah perunitnya tidak berubah. Berdasarkan definisi di atas dapat ditekankan bahwa:

  1. Biaya variable total berubah proporsional dengan perubahan aktivitas.
  2. Biaya variable per unit tidak berubah walaupun aktvitas berubah.
  3. Biaya Tetap ( Fixed Cost )

Biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran relevan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa :

  1. Jumlah biaya tetap total tidak berubah dalam kisaran relevan tertentu meski tingkat aktivitas berubah.
  2. Biaya tetap per unit berubah dengan berubahnya tingkat aktivitas.

Jumlah Biaya Variabel = Biaya variabel per unit x Jumlah unit

  1. Biaya Campuran ( Mixed Cost )

Biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap.

Jumlah Biaya = Biaya Tetap + Jumlah biaya variabel

C. Pengklasifikasian Biaya Berdasarkan Perilakunya

Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama, batasan waktu harus dipertimbangkan. Kemudian, sumber daya yang dibutuhkan dan keluaran aktivitas harus diidentifikasi. Terakhir, masukan dan keluaran harus diukur dan pengaruh perubahan keluaran pada biaya aktivitas ditentukan.

- Iklan -
  1. Batasan Waktu

Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel bergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang (long run), semua biaya adalah variabel. Dalam jangka pendek (short run), paling tidak satu biaya adalah tetap. Untuk tujuan praktis, perusahaan dapat memperlakukan bahan baku langsung sebagai biaya variabel walaupun jumlah bahan yang sudah dibeli bisa saja bersifat tetap untuk beberapa jam (atau beberapa hari berikutnya).

  1. Sumber Daya dan Ukuran Keluaran

Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi suatu keluaran. Salah satu bentuk ukuran yang dapat digunakan adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Istilah lain untuk ukuran keluaran adalah penggerak. Penggerak aktivitas merupakan faktor-faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur jumlah sumber daya yang digunakan objek biaya.

Pilihan atas penggerak tidak hanya disesuaikan untuk perusahaan tertentu, tapi juga untuk aktivitas tertentu atau biaya yang diukur. Jadi, untuk memahami perilaku biaya, pertama-tama tentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak terkait yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas dan penggunaan aktivitas. Penggerak aktivitas dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu penggerak produksi (atau tingkat unit) dan penggerak tingkat nonunit unit. Penggerak produksi menjelaskan perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah.

  1. Penggerak Tingkat Non unit

Penggerak tingkat non unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor lain (selain unit) berubah. Sebagai contoh, penyetelan (setup) adalah aktivitas tingkat nonunit. Setiap kali pabrik menghentikan proses produksi suatu produk untuk mengatur lini produksi agar dapat memproduksi produk lain, biaya penyetelan muncul. Tidak masalah berapa banyak unit dalam batch baru, biaya penyetelan tetap sama. Contoh lain dari biaya tingkat nonunit meliputi penyusutan pabrik, gaji manajer pabrik, dan biaya menjalankan Departemen Pembelian.

Baca Juga:  Gerak Orogenetik : Jenis, Manfaat, Dampak, dan Ciri-Cirinya

D. Pengaruh Perubahan Aktivitas terhadap Total Variable Cost, Unit Variable Cost, Total Fixed Cost dan Unit Fixed Cost

Akuntansi Manajemen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan biaya atas dasar pengaruh manajemen terhadap biaya yang dapat di golongkan menjadi dua yaitu:

Biaya dalam hubungannya dengan pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi dua yaitu:

  1. Biaya Terkendali (Controlable Cost). Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya (misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual produk, merupakan tanggung jawab bagian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya iklan ini adalah biaya terkendali buat departemen penjualan.
  2. Biaya Tak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya tidak bisa dibebankan tanggung jawab pengeluarannya oleh seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya, tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.

E. Relevant Range dan Asumsi Linearitas

  1. Relevant Range adalah suatu interval yang dinyatakan dengan tingkat output tertentu, dimana anggaran variabel yang bersangkutan masih dapat dipakai atau masih berlaku. Relevant range perlu ditentukan karena biaya tetap dan biaya variabel perunit dapat berubah pada tingkat output tertentu. Relevant range adalah suatu kisaran dimana diasumsikan bahwa fixed cost adalah valid. Karena besarnya fixed cost adalah konstan untuk satu periode, maka kurva fixed cost berupa garis mendatar dengan kemiringan atau gradien nol.
  2. Asumsi Linearitas adalah asumsi yang akan memastikan apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Asumsi ini dapat diketahui dengan mencari nilai deviation from linearity dari uji F linear. untuk mengetahui nilai tersebut, kita akan menggunakan data yang kita miliki pada postingan sebelum ini.

F. Perbedaan Antara Commited Fixed Cost dan Discretionary Fixed Cost

  1. Commited Fixed Cost

Commited Fixed Cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok. Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh: biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama.

  1. Descretionary  Fixed Cost (disebut juga: Managed Atau Programmed Cost)

Descretionary  Fixed Cost yakni merupakan biaya: (a) yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikelu arkan, dan (b) yang tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan, jasa atau produk). Contoh biaya ini adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan, biaya konsultas. Discretionary fixed cost dapat dihentikan sama sekali penge luarannya atas kebijakan manajemen.

G. Menganalisis Mixed Cost Dengan Menggunakan Metode High-Low, Scattergraph dan Least-Squares

Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan atau mengevaluasi biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda, biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan. Biaya-biaya yang seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas yang diantisipasi harus diidentifikasi serta komponen tetap dan variabel dari biaya semivariabel harus diestimasikan. Pemisahan biaya tetap dan variabel tersebut diperlukan untuk tujuan-tujuan berikut:

  1. Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis varians.
  2. Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians.
  3. Perhitungan biaya langsung dan marjin kontribusi.
  4. Analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba.
  5. Analisis biaya defrensial dan biaya komparatif.
  6. Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya dalam jangka pendek.
  7. Analisis anggaran modal.
  8. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk dan pelanggan.
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Museum Mesir di Kairo

Dalam praktik, penilaian manajemen digunakan untuk mengklasifikasikan biaya sebagai biaya tetap atau biaya variabel. Dalam kasus-kasus demikian, klasifikasi didasarkan pada pengalaman pribadi dari manajemen. Meskipun pendekatan demikian terlihat lebih sederhana, tetapi sering menghasilkan estimasi biaya yang kurang dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan perilaku dari jenis biaya tertentu tidak selalu tampak dari pengamatan biasa. Pada umumnya, klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan diperoleh dengan menggunakan salah satu dari metode perhitungan berikut:

  1. Metode Titik Tertinggi Dan Terendah (High-Low Method )

Dalam metode ini, biaya tetap dan biaya variabel dihitung menggunakan dua titik yaitu titik tertinggi dan titik terendah karena keduanya mewakili kondisi dari dua tingkat aktivitas yang paling berjauhan. Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

  • Tentukan titik terendah dan titik tertinggi untuk masing-masing variabel.
  • Tentukan biaya tetap.

Biaya tetap = y2 – biaya variabel per unit dikali x2 atau

Biaya tetap = y1 – biaya variabel per unit dikali x1

Metode ini memiliki kelebihan yaitu bersifat sederhana karena hanya dengan menentukan dua titik yaitu titik tertinggi dan terendah. Kekurangan dari metode ini adalah oleh karena hanya menggunakan dua titik untuk menganalisis perilaku biaya (cost behavior), ditambah dengan asumsi bahwa titik-titik data yang lain berada pada garis lurus diantara kedua titik tersebut, maka dapat menghasilkan estimasi biaya tetap dan biaya variabel yang bias sehingga estimasi total biaya menjadi tidak akurat.

  1. Metode Scattergraph

Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot di garis vertikal atau yang disebut sumbu Y. Aktivitas yang terkait disebut variabel independen yang diplot sepanjang garis horizontal yang disebut sumbu X. Unsur variabel diperoleh dari trend yang diperlihatkan oleh kebanyakan titik data sedangkan unsur tetap digambarkan sejajar dengan garis dasar dari titik perpotongan pada sumbu Y.

Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

  • Tentukan titik-titik aktivitas dengan biaya yang dikeluarkan.
  • Ambil dua titik yang dapat membelah antara titik yang tinggi dengan titik yang rendah.
  • Hitung biaya tetap dan biaya variabel per unit.

Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap menggunakan rumus yang sama dengan metode titik tertinggi dan titik terendah. Kelebihan metode ini adalah analisis cost behavior dihitung tidak hanya dengan dua titik saja tetapi menggunakan semua data. Metode ini juga memungkinkan inspeksi data secara visual untuk melihat apakah hubungan antara biaya dengan aktivitas bersifat linear dan dapat mendeteksi adanya data abnormal. Kekurangan metode ini adalah analisis cost behavior dapat menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data hanya berdasarkan interpretasi visual.

Halaman selanjutnya

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU