1. Konsep penilaian kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi.
2. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh organisasi untuk:
- Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personel secara maksimum.
- Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel, seperti : promosi, transfer, dan pemberhentian.
- Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan personel.
- Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.
Pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personel secara maksimum.
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan sasaran yang akan dicapai di masa depan dalam proses yang disebut perencanaan. Pelaksanaan rencana memerlukan alokasi sumber daya secara efisien.
Disamping itu, pelaksanaan rencana memerlukan pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan rencana dapat ditempuh dengan tangan besi, dengan ancaman terhadap pelaksana, agar mematuhi standar untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Pelaksana rencana dengan cara ini dapat menjamin pencapaian sasaran organisasi secara efektif dan efisien. Namun cara pencapaian sasaran dengan cara ini akan mengakibatkan moral kerja menjadi sangat rendah.
3. Elemen Penilaian Kinerja
Elemen-elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis (1996:344) adalah:
- Performance Standard
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja yang baik dan benar yaitu validity, agreement, realism, dan objectivity. - Validity adalah keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan yang dinilai.
- Agreement berarti persetujuan, yaitu standar penilaian tersebut disetujui dan diterima oleh semua pegawai yang akan mendapat penilaian. Ini berkaitan dengan prinsip validity di atas.
- Realism berarti standar penilaian tersebut bersifat realistis, dapat dicapai oleh para
- pegawai dan sesuai dengan kemampuan pegawai.
- Objectivity berarti standar tersebut bersifat obyektif, yaitu adil, mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi oleh bias -bias penilai.
4. Kriteria Manajemen Kinerja (Criteria for Managerial Performance)
Kegunaan fungsional bersifat krusial, karena hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk melakukan seleksi, kompensasi, dan pengembangan pegawai, maka hasil penilaian kinerja harus valid, adil, dan berguna sehingga dapat diterima oleh pengambil keputusan.
Valid atau mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur dari penilaian kinerja tersebut.
Bersifat empiris, bukan berdasarkan perasaan semata.
Sensitivitas kriteria. Kriteria itu menunjukkan hasil yang relevan saja, yaitu kinerja, bukan hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kinerja.
Sistematika kriteria. Hal ini tergantung dari kebutuhan organisasi dan lingkungan organisasi. Kelayakan hukum yaitu kriteria itu harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
Manfaat penghargaan berbasis kinerja
Penghargaan berbasis kinerja mendorong personel untuk mengubah kecenderungan mereka dari semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi. Penghargaan berbasis kinerja menghasilkan dua macam manfaat : (1) memberikan informasi dan (2) memberikan motivasi.
5. Bentuk penghargaan dan hukuman
Apa saja yang disukai atau tidak disukai oleh personel dapat dikaitkan dengan ukuran kinerja. Kombinasi berbagai ukuran kinerja dapat digunakan untuk membedakan antara personel yang baik dari yang buruk kinerjanya.
Perusahaan biasanya tidak mengandalkan hanya pada satu macam penghargaan.
6. Kinerja Karyawan
Kinerja apa yang harus dihasilkan oleh personel? Jawaban atas pertanyaan ini tergantung pada asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.
Jika lingkungan yang dimasuki oleh organisasi perusahaan memiliki karakteristik : customer memegang kendali bisnis, persaingan tajam, dan perubahan menjadi konstan, radikal, pesat, serentak, dan pervasif, organisasi yang tidak menghasilkan kinerja berikut ini akan terancam kelangsungan hidupnya.
- Membangun customer yang puas.
- Memiliki personel yang produktif dan berkomitmen
- Menghasilkan financial returns memadai.