RMK
TEKNIK DAN PROSEUDUR KONSOLIDASI
-
Pemahaman konsolidasi dengan akuisisi pada nilai tercatat (NBE = NI)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan.
Data pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:
- Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
- Perkiraan “Kas”
- Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
- Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
- Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
-
Konsolidasi dengan akuisisi melebihi nilai tercatat akuitas (NI>NBE)
- Prosedur Konsolidasi
Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain sebesar nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor) biasanya akan melakukan uji kelayakan (due diligence) atas bisnis yang akan diakuisisi. Hasil akurat dari uji kelayakan tersebut dapat menunjukkan apakah bisnis yang akan diakuisisi memiliki nilai lebih atau lebih rendah dari nilai bukunya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis saat proses kombinasi bisnis antara lain prospek bisnis perusahaan yang akan diakuisisi terutama dalam menciptakan penghasilan tambahan bagi perusahaan pengakuisisi, kondisi industri secara umum, nilai strategis bisnis, kualitas manajemen, dan tentunya nilai wajar dari asset maupun liabilitas yang dilaporkan oleh perusahaan yang akan diakuisisi.
Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai buku tidak memiliki perbedaan signifikan disbandingkan akuisisi pada nilai buku. Sebagai contoh, tertanggal 1 Januari 2015, PT Nusantara mengeluarkan investasi senilai Rp 1.500.000.000 untuk keseluruhan kepemilikan pada PT Andalas. Nilai investasi Rp 1.500.000.000 merupakan nilai wajar konsiderasian (fair value consideration) hasil penilaian yang dilakukan oleh PT Nusantara atas berbagai faktor yang terkait pada PT Andalas.
PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas sebagai berikut :
1 Januari 2015
Dr. Investasi pada PT Andalas 500.000.000
Kr. Kas 1.500.000.000
Transaksi akuisisi PT andalas juga menggunakan skema penghitungan yang seperti pembahasan sebelumnya, sehingga memperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Nilai Investasi 1.500.000.000
Nilai Buku
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Total Nilai Buku 1.200.000.000
Selisih (diferensial) antara nilai investasi dan nilai buku 300.000.000
Berdasarkan perhitungan tersebut, terlihat bahwa PT Nusantara mengeluarkan investasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai buku PT Andalas, yaitu sebesar Rp 300.000.000. Secara perhitungan, investasi PT Nusantara pada PT Andalas ditunjukkan pada tabel berikut:
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas (Dalam Rupiah)
Rasio | Investasi | Non Pengendalian | Modal Saham | Saldo Laba | Diferensial | |
Saldo 1 Januari 2015 | 100:0 | 1.500.000 | 0 | 800.000 | 400.000 | 300.000 |
Laba Bersih | 100:0 | |||||
Deviden | 100:0 | |||||
Saldo 1 Januari 2015 | 100:0 | 1.500.000 | 0 | 800.000 | 400.000 | 300.000. |
Untuk pengonsolidasian laporan keuangan, dapat dilakukan proses yang sama seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, maka diperoleh jurnal eleminasi sebagai berikut:
(2e) Saham Biasa – PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000 Diferensial 300.000.000 Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
|
Dapat dilihat bahwa jurnal eliminasi tersebut juga menghapus seluruh saldo ekuitas milik entitas anak, dalam kasus ini adalah saham biasa dan saldo laba, sebesar nilai tercatatnya. Sementara itu, kelebihan nilai investasi hasil konsideran nilai wajar atas nilai buku entitas anak yang diakuisisi selanjutnya dieliminasikan terhadap suatu akun perantara yang disebut diferensial.
- Diferensial
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), diferensial harus dialokasikan pada asset teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang dianggap menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan melebihi nilai bukunya atau dialokasikan sebagai goodwill.
- Konsolidasi pada tahun akuisisi
Contoh perusahaan induk yang menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya dalam perusahaan anak berikut akan menjelaskan prosedur dasar yang digunakan dalam mengkonsolidasikan laporan keuangan afiliasi.
- Contoh kasus Metode Ekuitas- tahun akuisisi:
Perp corp membayar sebesar $87000 untuk memperoleh 80% ssaham berhak suara Snap Corp yang beredar pada tanggal 1 Jan 2006 ketika ekuitas pemegang saham Snap Corp terdiri dari modal saham ssebesar $60000 dan laba ditahan sebesar 30000. Kelebihan biaya investasinya atas nilai buku yang diperoleh sebear 15000 (87000-(90000×80%)) dialokasikan ke paten yang sebelumnya belum dicatat dengan periode amortisasi 10 tahun.
Tahun | 2006 | 2007 |
Laba bersih | $25000 | $30000 |
dividend | 15000 | 15000 |
Laba prep dan Snap sebesar $18500 meliputi 80% dari laba bersih snap tahun 2006 sebesar 25000 dikurangi amortisasi paten sebesar 1500. Akun investasii dalam Snap pada tanggal 31 Des 2006 sebesar 93500 terdiri dari biaya investasi sebesar 87000 ditambah laba dari Snap sebesar 18500 dikurangi dividend yang diterima dari Snap selama tahun 2006 sebesar 12000. Penyesuaian atau eliminasi akun atau saldo hanya berarti bahwa jumlah yang tercantum pada kolom perusahaab terpisah dalam kertas kerja (1) disesuaikan sebelum diimasukan dalam kolom laporan konsolidasi atau (2) dieliminasi dan tidak disajikan pada kolom laporan konsolidasi.
Laba bersih dan laba ditahan perusahaan induk menurut metode akuntansi ekuitas yang lengkap adalah sama dengan laba ditahan konsolidasi. Karena Prep telah menerapkan metode ekuitas dengan benar, laba bersihnya sebesar 68500 sama dengan laba bersih konsolidasi. Saldo laba ditahan awal dan akhir sama dengan jumlah laba ditahan konsolidasi yang masing-masing sebesar 5000 dan 43000.
Ayat jurnal pertama dalam kertas kerja di peraga ini adalah:
- Laba dari snap 18500
Dividend 12000
Investasi dalam snap 6500
- Beban hak minoritas 5000
Dividend-snap 3000
Hak minoritas 2000
Ayat jurnal b memasukkan hak minoritas dalam laba bersih perusahaan anak dan bagian hak minoritas atas dividend yang diumumkan oleh perusahaan anak secara langsung ke kertas kerja konsolidasi. Pendekatan ini menjelaskan semua komponen hak atas minoritas melalui ayat jurnal dalam kertas kerja konsolidasi
- Laba ditahan snap 30000
Modal saham snap 60000
Paten 15000
Investasi dalam snap 87000
Hak minoritas 18000
Ayat jurnal ini mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang bersifat resiprokal, mencantumkan kelebihan biaya investasi atas nilai buku yang diperoleh yang belum diamortisasipada awal tahun, dan membentuk hak minoritas awal (90000×20%) sebagai pos terpisah. Ayat jurnal d dalam kertas kerja tersebut mencantumkan amortisasi paten tahun berjalan sebagai beban entitas yang dikonsolisadi dan mengurangi paten yang belum diamortisasi dari saldo yang belum diamortisassi sebesar 115000 pada 1 januari menjadi 13500 pada tanggal 31 desember 2006
- Beban 1500
Paten 1500
-
Konsolidasi setelah tahun akuisisi
Ilustrasi akuisisi dengan kepemilikan penuh
- Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi
Sebagai ilustrasi konsolidasi atas akuisisi dengan kepemilikan penuh untuk kombinasi bisnis yang dilakukan di atas nilai tercatat, akan digunakan kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara dengan modifikasi informasi sebagai berikut: PT Nusantara membeli seluruh saham PT Andalas seharga Rp.1.500.000.000. Diketahui bahwa nilai buku dari seluruh asset bersih PT Andalas adalah Rp.1.400.000.000 sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini sebesar Rp.300.000.000 yang dialokasikan kepada goodwill sebesar Rp.100.000.000 dan aset teridentifikasi lainnya sebesar Rp.200.000.000.
PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas pada bukunya sebagai berikut:
1 Januari 2015
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Kas 1.500.000.000
*mencatat pembelian saham PT Andalas
-
Konsolidasi pada Periode Setelah Akuisisi
Untuk periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akuisisi dilakukan pada nilai tercatat.
Dengan informasi yang sama pada ilustrasi sebelumnya, diketahui bahwa selama tahun berjalan PT Nusantara mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp.300.000.000, sedangkan PT Andalas mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp.50.000.000. PT Nusantara, sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan mencatat transaksi terkait penerimaan dividen dari entitas anak sebagai berikut:
31 Desember 2015
Kas 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 50.000.000
*mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp.50.000.000 x 100%)
Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp.200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan lalu dikurangi seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:
31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 200.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 200.000.000
*mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp.200.000.000 x 100%)
Selain itu untuk mengakui penghaspusan diferensial yang terjadi selama periode berjalan, maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
Bagian Laba atas PT Andalas 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 50.000.000
*menyesuaikan diferensial terkait persediaan terjual (Rp.50.000.000 x 100%)
Investasi pada PT Andalas 5.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 5.000.000
*menyesuaikan diferensial terkait bangunan peralatan (Rp.5.000.000 x 100%)
-
Jurnal eleminasi
Ilustrasi contoh kasus pada PT Andalas oleh PT Nusantara
- Jurnal untuk mengeliminasi ekuitas entitas anak dalam pengonsolidasian laporan keuangan sesaat setelah akuisisi:
Dr. Saham Biasa PT Andalas 800.000.000
Dr. Saldo Laba 400.000.000
Dr. Diferensial 300.000.000
Kr. Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
*mengeliminasi saldo awal investasi
- Jurnal eliminasi untuk pengalokasian diferensial:
Dr. Persediaan 50.000.000
Dr. Tanah 210.000.000
Dr. Goodwill 100.000.000
Kr. Diferensial 300.000.000
Kr. Bangunan dan Peralatan 60.000.000
*mengeliminasi saldo awal investasi
-
Kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk menyesuaikan saldo gabungan menjadi angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang dikonsolidasi tersebut adalah perusahaan tunggal
Perlu diingat bahwa tidak terdapat pembukuan untuk entitas konsolidasi. Induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya, sebagai entitas legal dan akuntansi terpisah, masing-masing mempunyai pembukuan terpisah.
Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi, saldo akun diambil dari pembukuan terpisah induk perusahaan dan tiap anak perusahaan kemudian dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi disusun setelah semua penyesuaian dan eliminasi, dari saldo yang terdapat dalam kertas kerja konsolidas
Ilustrasi Kertas Kerja Konsolidasi dari contoh kasus Perp corp dan Snap Corp
Kertas keraja konsolidasi prep corp dan perusahaan anak untuk taahun yang berakhir 31 desember 2006 | |||||
Prep | 80% snap | Penyesuaian dan eliminasi | Laporan konsolidasi | ||
Debit | Kredit | ||||
Laporan laba rugi pendapatan
Pendapatan |
$250 | $65 | 315 | ||
Laba dari snap | 18,5 | 18,5 | |||
Beban | (200) | (40) | 1,5 | (241,5) | |
Beban hak amortisasi
(25000×20%) |
5 | (5) | |||
Laba bersih | 68,5 | 25 | 68,5 | ||
laba ditahan
laba ditahan-prep |
5 | 5 | |||
Laba ditahan-snap | 30 | 30 | |||
(+) laba bersih | 68,5 | 25 | 68,5 | ||
(-) dividend | (30) | (15) | 12 | ||
3 | (30) | ||||
Laba ditahan-31 des | 43,5 | 40 | 43,5 | ||
Neraca
Kas |
40 | 10 | 50 | ||
Aktiva lancer lainnya | 90 | 50 | 140 | ||
Investasi dalam snap | 93,5 | 6,5 | |||
87 | |||||
Pabrik dan peralatan | 300 | 100 | 400 | ||
Akumulasi penyusutan | (50) | (30) | (80) | ||
Paten | 15 | 1,5 | 13,5 | ||
473,5 | 130 | 523,5 | |||
Kewajiban | 80 | 30 | 110 | ||
Modal saham | 350 | 60 | 60 | 350 | |
Laba ditahan | 43,5 | 40 | 43,5 | ||
473,5 | 130 | ||||
Hak minoritas 1 jan
(90000×20%) |
18 | ||||
Hak minoritas 31 des | 2 | 20 | |||
523,3 |