Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai bentuk komitmen melakukan screening (penapisan) terhadap potensi sebaran Covid-19, Universitas Hasanuddin secara konsisten mengambil tindakan-tindakan yang dibutuhkan.
Selama tiga hari (Rabu-Jumat, 8-10/7), digelar rapid test massal untuk seluruh dosen.
Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof Dr Ir H Nasaruddin Salam, MT. mengatakan bahwa kegiatan rapid test ini merupakan bagian dari upaya Unhas untuk menjadikan kampus Unhas sebagai kawasan bersih dari Covid-19.
“Kita konsisten melakukan screening atau penapisan. Ini merupakan bentuk komitmen Unhas untuk menjadikan bagian dari solusi. Setelah sebelumnya kita menggelar rapid test massal yang diikuti oleh dua ribuan tenaga kependidikan, kali ini dilanjutkan dengan rapid test untuk dosen,” kata Prof Nasaruddin.
Selama tiga hari kegiatan rapid test, seribu lebih dosen ikut berpartisipasi. Sebagian dosen tidak dapat hadir karena beberapa alasan. Umumnya karena alasan kesibukan di luar kampus.
Saat ini, Unhas memang sedang dalam masa semester antara, sehingga tidak ada kegiatan akademik di dalam kampus.
Hingga akhir pelaksanaan, masih ada beberapa dosen yang datang dan meminta untuk rapid. Namun karena waktu yang terbatas, maka tim Rapid Test dari Rumah Sakit Daya yang telah bertugas selama tiga hari tidak dapat lagi melayani.
Direktur Komunikasi Unhas, Ir Suharman Hamzah, Ph D. mengatakan bahwa kegiatan rapid test ini merupakan wujud konsistensi Unhas untuk menjadi bagian dari solusi.
Hal ini juga merupakan pesan Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. yang selalu dikemukakan pada setiap kesempatan.
“Kita tahu bahwa jika melakukan rapid test, ada potensi ditemukan hasil reaktif, dan positif. Ini tentu mempunyai resiko bagi reputasi lembaga. Tapi bagi Unhas, yang paling penting adalah melakukan penapisan, mencari yang terpapar agar dapat dipisahkan dan disembuhkan, sambil kita mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan,” kata Suharman.
Dari hasil rapid test untuk dosen Unhas, sebanyak 19 orang ditemukan reaktif. Rinciannya adalah:
Hari pertama sebanyak delapan orang reaktif, yang berasal dari FISIPOL empat orang, Fakultas Ilmu Budaya dua orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Hukum masing-masing satu orang;
Hari kedua sebanyak enam orang reaktif, berasal dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dua orang, serta Fakultas Hukum, Fakultas Keperawatan, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi masing-masing satu orang.
Hari ketiga sebanyak lima orang reaktif, berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat tiga orang, dan Fakultas Teknik dua orang.
Dosen-dosen yang menunjukkan hasil rapid test reaktif selanjutnya melakukan pengambilan sampel swab di lokasi rapid test, GOR Unhas Tamalanrea.
Mereka melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil test PCR.
Salah seorang dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang merupakan ahli epidemiologi Unhas, Prof Dr Ridwan Amiruddin, SKM., M Kes, M Sc PH. adalah salah seorang dosen yang menunjukkan hasil reaktif. Ia secara terbuka mengumumkan hasil ini pada akun sosial medianya (facebook).
“Hasil rapid test reaktif, menunggu hasil PCR. Mohon do’anya. Saya baik-baik saja dan isolasi mandiri. Saya OTG. Ketat protokol,” tulis Prof Ridwan. Postingan ini banjir komentar dari teman-teman dan sejawatnya.(*)