Laga pembuka Piala Asia U-20 2025 berakhir dengan hasil yang kurang menyenangkan bagi Timnas Indonesia. Tim Iran berhasil mencetak tiga gol tanpa balas hingga akhir laga. Pertandingan yang diselenggarakan di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, Shenzhen, pun berakhir dengan kekalahan Timnas Indonesia dengan skor 0-3.
Performa tim sepakbola memang hal yang menarik untuk diikuti, apalagi bagi yang hobi main di situs judi online. Timnas Indonesia mengawali Piala Asia U-20 2025 ini dengan penampilan yang kurang memuaskan. Bagaimana dengan performa para pemain sepanjang pertandingan?
Pada laga pertama putaran final Piala Asia U-20 2025 ini, Iran telah unggul dari menit-menit pertama. Gol pertama tercipta lewat sundulan Hesam Nafari pada menit ke-5 pertandingan. Iran kembali mencetak gol pada menit ke-63 dengan tendangan salto oleh Esmaeil Gholizadeh.
Hanya berselang tujuh menit dari gol kedua, pada menit ke-70 tercipta gol ketiga oleh Timnas Iran U-20 lewat sundulan Mobin Dehghan. Hingga akhir pertandingan, Timnas Indonesia tidak berhasil memberikan perlawanan, sehingga skor akhir laga 0-3 untuk Timnas Indonesia.
Banyak yang kecewa pada hasil laga pertama di putaran final Piala Asia U-20 ini. Berikut adalah ulasan performa Timnas Indonesia pada pertandingan melawan Iran.
Timnas memiliki peluang membalas serangan
Gol pertama Iran tercipta hanya beberapa menit saja setelah pertandingan dimulai. Namun hal ini tidak membuat mental Timnas Indonesia ciut. Timnas Indonesia bahkan membangun serangan sambil memperkuat pertahanan.
Timnas bukannya tidak memiliki peluang, ada beberapa peluang gol yang terjadi di babak pertama, seperti tendangan Ariyansyah Abdulmanan dari luar kotak penalti ke arah gawang. Di babak kedua Jens Raven juga memiliki peluang untuk mencetak skor, namun sayangnya beberapa peluang ini masih bisa diamankan oleh kiper Iran.
Tendangan dari Marselinus Ama Ola di babak kedua juga nyaris berbuah gol, namun masih bisa diamankan kiper Iran. Tim Iran memiliki pertahanan yang solid yang sangat sulit ditembus oleh Timnas Indonesia U-20.
Timnas Indonesia U-20 sering long passing
Sebenarnya Timnas Indonesia telah membangun beberapa serangan sejak kebobolan gol yang pertama. Namun sayangnya, beberapa serangan kandas karena pemain Timnas Indonesia sering melepas long passing.
Serangan Iran memang membahayakan, namun sebenarnya Iran tidak begitu mendominasi permainan. Sementara itu, banyak kesempatan serangan oleh Timnas Indonesia yang terbuang sia-sia. Pertahanan Iran begitu sulit untuk ditembus, yang juga dipengaruhi oleh postur pemain Iran yang tinggi dan mudah mengantisipasi serangan Timnas Indonesia.
Kurang fokus di awal permainan
Timnas U-20 cukup percaya diri pada laga melawan Iran, namun dinilai kurang fokus pada awal-awal permainan. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Timnas Iran U-20, sehingga terciptalah gol oleh Timnas Iran hanya lima menit setelah pertandingan dimulai.
Hesam Nafari dan tim memanfaatkan Timnas Indonesia yang sedikit kurang fokus di awal laga, dan berhasil memanfaatkan tendangan pojok dan sundulan Hesam Nafari akhirnya berhasil membobol gawang Indonesia.
Sebenarnya sundulan Hesam Nafari ini tergolong lemah dan dapat dengan mudah diamankan, namun Ikram Algiffari tidak dapat mengamankan sundulan tersebut karena terhalang para pemain yang berkumpul di depannya.
Timnas Indonesia juga tidak berhasil menghalau tendangan salto oleh Esmaeil Gholizadeh yang mencetak gol kedua dengan lemparan ke dalam. Skema sepak pojok juga tidak berhasil diamankan, dengan gol ketiga yang tercipta oleh Mobin Dehghan.