Ada beberapa tips, sukses mengikuti tes IQ:
- Mulai dengan Melihat Soal Tes IQ
Segera setelah menerima soal, luangkan setidaknya beberapa menit untuk memeriksanya.Untuk mengetahui jumlah pertanyaan dan jenisnya. Apakah berupa angka, gambar, pertanyaan logika atau verbal.Memahami format soal akan memberi gambaran yang lebih baik tentang bagaimana mengatur waktu dengan baik karena waktu yang diberikan untuk tes IQ (time limits) biasanya 30 menit.
- Hindari Kecerobohan
Mencerna dengan baik setiap soal tes IQ adalah tindakan yang sangat baik.Karena salah memahami soal membuat jawaban, sudah pasti salah.Maka, tak perlu tergesa-gesa, santai saja, tetapi yakin dan fokus.
- Kerjakan Secara Sistematis
Cobalah mengerjakan soal sesuai urutan pertanyaan yang disajikan. Jika kesulitan menjawab pertanyaan tertentu, beri tanda yang jelas di sebelah-nya.Lalu lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Setelah selesai dengan semua soal yang lain, segera kembali pada soal yang dilompati dengan diberi tanda.- Iklan -Upayakan dapat menjawab sesuai apa yang dipahami dan yakini.
- Kerjakan Dengan Diri Sendiri
Soal tes IQ berbeda dengan soal ujian di sekolah, karena tes ini mengukur tingkat kecerdasan intelektualitas kamu.Tak perlu takut jawabanmu salah, karena benar atau salah jawabanmu itu, itulah IQ kamu yang sebenarnya.Jadi, jujur terhadap diri sendiri dan berani untuk mengetahui kamu yang sebenarnya adalah kunci kemajuan di masa depan.
Sebab, banyak kok orang dengan IQ rendah yang hidupnya sukses sebagaimana orang dengan IQ tinggi. (P/wa/ana)
Tumbuh Kembang Anak
Dilansir dari iNewsDepok.id, Tes yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan tumbuh kembng anak adalah tes intellectual quotient (IQ).
Tes ini juga dapat dilakukan orangtua meski tanpa ada masalah yang membebani, misalnya karena orangtua ingin tahu berapa IQ anaknya agar dia dapat memperlakukan dan mengarahkannya dengan benar, dan sebagainya.
Ada empat manfaat yang didapat orangtua dari tes IQ anaknya. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan anaknya, membantu si orangtua untuk menemukan bakat terpendam anaknya yang kemudian dapat dikembangkan.
Membantunya untuk mengarahkan agar sang anak mendapat pendidikan dan karir yang tepat.
Dapat membantu si anak untuk untuk menemukan pola pikirnya sendiri. Sehingga tidak mengikuti pola pikir orang lain yang belum tentu benar dan baik baginya.
Menurut Very Well Family, orang tua hendaknya tidak melakukan tes IQ ketika anaknya masih di bawah 5 tahun, karena pada usia itu otak anak belum berkembang, sehingga hasilnya mungkin tidak akurat dan bahkan hasilnya bisa saja berubah seiring bertambahnya usia.
Very Well Family menyarankan tes IQ dilakukan minimal ketika anak berusia 5 dan 8 tahun, karena pada rentang usia ini, anak dianggap sudah mampu secara intelektual untuk menjawab soal tes.
Ada dua jens tes IQ yang biasanya dilakukan pada anak-anak, yakni Tes IQ Kecerdasan Verbal, dan Tes IQ Kecerdasan Nonverbal.
Tes IQ Kecerdasan Verbal
Sesuai dengan namanya, jenis tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan anak untuk memahami dan memecahkan masalah berbasis bahasa.
Artinya, tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam menganalisis informasi dan memecahkan masalah dengan penalaran berbasis bahasa.
Umumnya tes kecerdasan verbal melibatkan berbagai skill, seperti:
a. Membaca atau mendengarkan kata-kata
b. Berbicara
c. Menulis
d. Berpikir
Menurut Very Well Mind, pada tes jenis ini, tugas yang diberikan meliputi:
a. Mendengarkan dan mengingat informasi lisan
b. Memecahkan masalah berbasis bahasa dari jenis sastra logis, atau sosial
c. Kemampuan untuk melakukan analisis berbasis bahasa yang kompleks
d. Memahami arti dari informasi tertulis atau lisan
e. Memahami hubungan antara konsep bahasa dan melakukan analogi atau perbandingan bahasa.
Tes IQ Kecerdasan Nonverbal
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam memahami dan memecahkan masalah berurutan dan spasial.
Dari tes ini, hal-hal yang dapat diketahui dari seorang anak adalah:
a. Kognisi
b. Kemampuan intelektual
c. Bakat
d Keterampilan berpikir
e. Kemampuan umum yang dimiliki anak
Umumnya pada tes ini, anak akan dihadapi dengan tugas atau masalah menggunakan penalaran visual, atau langsung.
Hasil tes IQ ini akan diberikan dalam bentuk skor dengan tingkatan sebagai berikut:
1. 69 ke bawah: Intellectual Disability (sangat rendah)
2. 70-79: Borderline (batas fungsi intelektual)
3. 80-89: Low Average (rata-rata rendah)
4. 90-109: Average (rata-rata)
5. 110-119: High Average (rata-rata tinggi)
6. 120-129: Superior (di atas rata-rata)
7. 130 ke atas: Very Superior (cerdas)
Menurut National Institute of Child Health and Human Development, 85% anak-anak dengan gangguan intelektual memiliki hasil tes IQ dengan skor antara 55 dan 70, sementara skor 100 dianggap sebagai nilai rata-rata.
Hasil tes IQ tinggi (di atas 100) biasanya dikaitkan dengan kecerdasan yang tinggi pula, sedang skor 130 atau lebih dianggap sebagai kecerdasan ekstrem.
Meski demikian, skor yang didapat dari tes IQ bersifat stereotip. Hasil tes IQ tinggi biasanya berarti anak memiliki banyak potensi, bukan karena mereka sangat ‘pintar’. (dari berbagai sumber/ana).