Rektor UIN Alauddin Kukuhkan 238 Wisudawan Angkatan 86

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengukuhkan 238 Wisudawan sesi pertama Angkatan 86 di Training Center, Jalan Sultan Alauddin Makassar, Selasa 28 Juli 2020.

Prosesi wisuda kali ini dilakukan melalui luar jaringan (Luring) dan Via dalam jaringan (Daring) diikuti dua Fakultas yakni Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Prof Hamdan Juhannis dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan dan wisudawati dimanapun berada.

“Selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan dimanapun kalian berada, semoga gelar akademik yang anda sandang sekarang ini membawa berkah kepada anda semua, terutama kepada keluarga besarnya,” ucap Rektor.

Baca Juga:  HMJ Matematika UNM Gelar Inaugurasi Hype23ola Spectrum: Perkuat Solidaritas dan Harmoni

Khusus kepada wisudawan dan wisudawati terbaik, penulis buku Melawan Takdir itu, mengucapkan selamat atas kerja kerasnya selama ini, selama menjalani proses perkuliahan.

“Tetaplah menjadi terbaik dimanapun anda berkarya dan berkarir,” pesannya.

Pada momentum acara wisuda virtual ini, lanjut Rektor, dua pesan penting kepada seluruh wisudawan. Pertama, era pandemi Covid 19 ini telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa pengetahuan atau skill kepada teknologi dan penguasaan informasi menjadi kunci kesuksesan dalam menjalani kehidupan yang tidak menentu ini.

“Dua hal ini adalah sebuah keniscayaan bagi siapa saja yang tidak ingin digilas oleh zaman,” ujarnya.

Baca Juga:  GenBI SulSel Gelar Edukasi Lingkungan untuk Anak-anak di Pabatta Ummi TPA Antang

Rektor juga berharap alumni tidak menjadi bagian dari permissive society, masyarakat yang tidak mau tahu dan tidak peduli terhadap perkembangan teknologi dan informasi.

- Iklan -

“Kalian dituntut untuk terus adaptif terhadap perkembangan zaman sehingga tetap bisa berdialog dan bernegosiasi dengan tuntutan dan perubahan zaman,” ucapnya.

“Sebagai seorang sarjana, tentu anda akan mengalami tantangan baru yang lebih kompleks di luar sana. Kalau masa perkuliahan anda di kampus, anda sering melakukan demonstrasi dengan cara menutup jalan, membakar ban bekas dan berdiri dengan gagah di atas truk, maka sebagai seorang sarjana, tentu demonstrasinya harus berbeda,” bebernya. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU