Rektor Unhas Ajak Masyarakat Aktif Lawan Terorisme

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido Makassar, pada Minggu (28/3).

Tindakan kekerasan yang merenggut jiwa dua pelaku, dan melukai 20 orang lainnya merupakan peristiwa yang memprihatinkan.

“Kekerasan dan aksi teror yang mengancam kemanusiaan seharusnya tidak menjadi pilihan bagi siapapun dan kapanpun.

Kita patut menyesalkan tindakan seperti ini masih terjadi, apalagi di tengah iklim kehidupan berbangsa yang tengah membutuhkan uluran tangan bersama,” kata Prof. Dwia, yang juga merupakan guru besar sosiologi Unhas ini.

Sebagaimana diketahui, sebuah bom bunuh diri telah meledak di Gereja Katedral, Makassar. Lokasi ledakan yang hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari Rumah Jabatan Rektor Unhas, telah mengguncang kehidupan sosial dan mengancam harmoni hidup bersama.

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

“Apalagi ini yang disasar adalah simbol agama tertentu, dan pelakunya diduga merupakan bagian dari jaringan yang mengasosiasikan diri dengan agama juga.

Disini ada potensi kerawanan yang besar. Maka, kedewasaan seluruh elemen sangat dibutuhkan pada situasi seperti ini,” lanjut Prof. Dwia.

Penggagas Center for Peace, Conflict, and Democracy (CPCD) Universitas Hasanuddin ini menghimbau agar semua pihak bersikap tenang. Persoalan ini seyogyanya diserahkan kepada aparat keamanan untuk mengejar pelaku dan mengusut tuntas kasus ini.

“Terlepas dari apapun motif dibaliknya, aksi-aksi terorisme tidak dapat dibenarkan. Kita harus bersama-sama melawan terorisme ini. Kita percaya aparat keamanan mampu mengungkap dan memberantas jaringan ini,” papar Prof Dwia.

- Iklan -
Baca Juga:  Mengenal Dunia Farmasi: Profesi yang Menjaga Kesehatan Dunia

Prof Dwia juga berharap agar masyarakat tetap tenang dan bersama-sama menjaga solidaritas. Warga Makassar dan seluruh bangsa Indonesia harus menunjukkan kekuatan dengan tetap teguh dan bersatu.

Aksi teror yang ingin menyebarkan ketakutan untuk kepentingan kelompok dan golongan dapat dilawan dengan kekompakan dan persatuan.

“Saya mengajak masyarakat untuk aktif berpartispasi melawan teroris dengan cara menjaga lingkungan sosial dan komunitasnya. Jika ada gejala mencurigakan, agar segera aktif melapor kepada aparat, jangan didiamkan saja,” tutup Prof Dwia.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU