Rektor Unifa melepas 60 mahasiswa MBKM KKN-T ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Pelepasan 60 mahasiswa tersebut dilaksanakan di Ballroom UNIFA, (9/8), ditandai dengan penyematan jas almamater secara simbolis sebagai pertanda pelepasan mahasiswa Program Kompetisi Kampus Merdeka ISS-MBKM tahun 2023.
Pelaksanaan MBKM dalam bentuk KKN-Tematik Membangun Desa ini akan difokuskan di 2 kecamatan dan 12 desa. Dalam sambutannya, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang, Andi Amang Pawennari menyampaikan bahwa kegiatan ini sesuai arahan dari kementerian Riset Dikti.
“Perlu diingat bahwa Unifa meraih predikat terbaik dari kegiatan MBKM tahun lalu. Untuk itu, diharapkan bagi para mahasiswa agar menjadi cermin bagi kegiatan2 KKN selanjutnya,” ungkapnya.
“Selain itu, karena kegiatan ini temanya membangun maka jangan ada yang terlambat bangun. Kalian harus menjadi contoh bagi masyarakat di kabupaten kepulauan Selayar, khususnya di desa masing-masing. Karena Anda membawa nama besar UNIFA dan Fajar Group,” tutupnya.
Sementata itu, Rektor Unifa, Muliyadi Hamid menyampaikan bahwa kegiatan KKN-T MBKM adalah salah satu bentuk pembelajaran MBKM yang nilainya 20 SKS, di lapangan 4 bulan dan kemudian 2 bulan untuk kegiatan lainnya, termasuk laporan kegiatan.
Menurut UNESCO, ada 4 pilar pembelajaran dalam perguruan tinggi, yakni learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Kemudian 4 hal ini disatukan dalam kegiatan KKN-Tematik.
Selain 4 pilar UNESCO, KKN-Tematik ini juga menyatukan tri dharma perguruan tinggi, yakni Darma Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. “Olehnya itu, kalian harus membuat sebuah riset kemudian memberdayakan masyarakat dengan melihat potensi daerahnya,” ujar Muliyadi.
Sejauh ini, ada 4 program yang ditawarkan oleh Unifa kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, yakni pengembangan desa wisata, desa digital, desa budaya dan desa wirausaha. “Mudah-mudahan kalian bisa menjadi problem solver di Kabupaten Kepulauan Selayar. Semoga kalian mampu membangun citra yang baik bagi Unifa.”
“Kalian hadir di sana bukan lagi dari program studi masing-masing, melainkan hadir sebagai mahasiswa Unifa. Kalian hadir sebagai pembawa solusi bagi permasalahan yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar,” pungkasnya.
Sebelum diberangkatkan, mahasiswa dibekali dengan pemahaman-pemahaman melalui kegiatan pelatihan kecakapan Komunikasi dan Kolaborasi, Kreativitas dan Pemecahan Masalah, Kecakapan Manajemen Waktu dan Kegiatan, Kecakapan Teknologi dan Literasi Digital, Kecakapan Pengembangan diri dan Tanggungjawab Sosial, Assessment dan Pembelajaran, serta hal teknis mengenai sistem pelaporan yang akan dilaporkan setiap minggu melalui LMS (Hyls Unifa) dan diperiksa oleh DPL (Dosen Pendamping Lapangan).
Selain itu, mahasiswa juga diberi informasi tentang profil daerah kemudian mahasiswa ditugasi untuk membuat Kerangka Acuan Kerja yang didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Kerangka Acuan Kerja ini dikumpulkan sebelum berangkat ke tempat tujuan sehingga saat di lokasi mahasiswa tidak lagi kesulitan dalam mengidentifikasi hal-hal yang akan dilakukan melainkan langsung pada implementasi kegiatan mereka. hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan capaian kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Kita melakukan ini agar mahasiswa tidak lagi menghabiskan waktu untuk mencari tahu apa yang akan dilakukan di lokasi dan juga untuk menyesuaikan dengan capaian kerja yang ditetapkan,” ungkap Kepala Unit MBKM Unifa, Irfan Palipui. (*)