Rektor UNM Dampingi Gubernur Sulbar Luncurkan Festival Sandeg 2022

Festival Sandeg 2022 yang di helat Pemprov Sulawesi barat (Sulbar) resmi diluncurkan oleh Gubernur Sulbar, 30 Agustus 2022 di Pantai Salopo Polewali.

Rektor UNM Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam , M.TP., IPU., ASEAN Eng turut mendampingi Gubernur Sulbar Akmal Malik bersama sejumlah bupati di Sulbar diantaranya Bupati Mamuju dan Polman serta anggota DPR RI melepas para peserta.

Profesor Husain Syam yang juga ketua KKMSB Sulsel ini juga memberikan kontribusi sebagai sponsor untuk suksesnya pelaksanaan perhelatan festival Sandeg.

“Sebagai orang Sulbar dan juga ketua KKMSB, wajib kami mendukung penuh segala upaya PJ Gubernur dalam membangun Sulbar, termasuk pelaksanaan Festival Sandeg sebagai upaya konkret mendukung IKN, kata PHS, sapaan Prof Husain Syam.

Baca Juga:  Yapis Kunjungi Unifa, Perkuat Kerja Sama Pascasarjana

Dari 34 sandeg yang ikut dalam festival, dua diantaranya membawa nama PHS yaitu Merpati Putih dan Insya Allah Merpati.

Sandeq adalah perahu tradisional Mandar merupakan warisan leluhur sebagai sarana para nelayan untuk mencari ikan di laut sebagai mata pencaharian, sebagai sarana transportasi para pedagang pada masa silam mengarungi lautan untuk menjual hasil bumi.

Perahu Sandeq mempunyai ciri khas yang membedakan dengan kebanyakan perahu bercadik lainnya.

Sandeq yang menjadi kebanggaan masyarakat Mandar, selain ia memiliki bentuk yang elok nan cantik dengan panjang kurang lebih 9 – 16 meter dengan lebar 0,5 – 1 meter.

Baca Juga:  Universitas Fajar Berpartisipasi dalam Kolaborasi Internasional

Di kiri-kanannya dipasang cadik dari bambu sebagai penyeimbang, mengandalkan dorongan angin yang ditangkap layar berbentuk segitiga, mampu dipacu hingga kecepatan 15 – 20 Knot atau 30 – 40 Km/jam sehingga sebagai perahu layar yang tercantik dan tercepat juga mampu menerjang ombak yang besar sekalipun.

- Iklan -

Sandeq juga sanggup bertahan menghadapi angin dan gelombang saat mengejar kawanan ikan tuna.

Saat musim ikan terbang bertelur, nelayan menggunakan sandeq untuk memasang perangkap telur dari rangkaian daun kelapa dan rumput laut, atau berburu rempah-rempah hingga Ternate dan Tidore untuk dibawa ke bandar Makassar. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU