Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam tampil menjadi narasumber dalam Webinar Nasional dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2020 yang di gelar Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Senin (19/10/2020)
Wabiner kali ini bertajuk “Peningkatan Kompetensi Santri Menyongsong Generasi Emas 2045” dan dihadiri sejumlah pembicara.
Selain Prof Husain, turut hadir juga Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. M.Ali Ramdhani, M.T, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, M.Si, Rektor UNJ Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin, M.Si, Rektor UNISMA Malang, Prof. Dr. Maskuri, M.Si, Ketua Umum PP ISNU, Dr. Ali Masykur Musa. M.Si., M.Hum.
Dalam paparannya, Prof. Husain Syam menjelaskan bahwa perlunya pesantren menyiapkan santri yang berjiwa dan berkarakter kewirausahaan.
Karena itu, ia menekankan, perlunya konsep dan rancangan kurikulum kewirausahaan dalam perbelajar yang diajarkan kepada para santri, yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di pesantren.
“Pada kesempatan ini saya ingin menawarkan konsep santri entrepreneur. Untuk menghadirkan itu kita membutuhkan konsep dan penyiapan kurikulum, kompetensi kita harus hadirikan dengan kurikulum yang kita rancang dengan kondisi zaman kita, kemudian kita ajarkan pada setiap jenjang pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, dari data yang ada jumlah pesantren hingga tahun 2020 ini tercatat sebanyak 28.194 pesantren dengan 5 juta santri mukim, data ini menurutnya sangatlah potensial untuk melahirkan pra generasi yang memiliki karakter intelektual, spiritual dan moralitas, juga memiliki bekal kewira usahaan sehingga mampu memberi warna dalam kehidupan masyarakat.
“Dari data yang ada jumlah pesantren dan santri cukup banyak sehingga, ini merupakan potensi, saat ini kita dorong seperti apa menghadirkan kompetensi kewirausahaan yang dihadirkan pada santri kita, untuk memberi warna ditengah msyarakat dan menghadapi tuntunan zaman, maka saya yakin kita bisa sampai pada masa indonesia emas dan indonesia maju” tambahnya.