Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Indikator kemajuan perguruan tinggi didasarkan para pemerolehan nilai akreditasi. Karena itu, ketika UNM ingin menggapai akreditasi unggul A, maka mengajak beberapa pimpinan terbatas agar target saya tercapai.
Hal itu disampaikan Rektor UNM, Prof.Dr. Husain Syam,M.T.P ketika memberi pengarahan pada orientasi akademik dan kuliah perdana mahasiswa baru PPs tahun akademik 2020/2021 pada Selasa (15/9) di Balroom Teater Pinisi via blended (luring dan daring).
Hal yang sama juga harus dilakukan oleh prodi. Semua prodi harus bergerak menata organisasi berbasis indikator BAN PT agar mendapat akreditasi unggul A. Saat ini, UNM memiliki prodi terakreditasi A sudah setengah dari seluruh prodi yang ada.
“Dari hasil itu, UNM bersyarat untuk mengubah sistem pengelolaan keuangan dan kelembagaan dari BLU menjadi BHPT.” tegas Rektor UNM.
Prof. Husain sangat bangga karena di tengah pandemi covid-19, animo dan minat pelamar masuk UNM dari D-3, S-1, S-2, dan S-3 tetap melonjak. Tahun akademik 2020/2021 UNM menerima mahasiswa baru sekitar 9.000.
Dalam penjelasan Prof. Husain, diperkenalkan pula lokasi kampus UNM. Ada 4 lokasi kampus UNM di Makassar, 1 lokasi kampus V Kota Parepare, dan 1 lokasi kampus VI Kabupaten Bone.
Guru Besar Teknologi Pertanian menandaskan, UNM ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa UNM terus bergerak dan berkembang. Karena UNM milik masyarakat sehingga pengelolaan UNM harus memerhatikan kebutuhan dan dinamika masyarakat.
Kualitas SDM UNM termasuk urutan 3 secara nasional. Terbanyak doktornya di UNM. Indikator lain selain jumlah profesor, doktor, dan lektor kepala.
Mantan Dekan FT dua periode menegaskan bahwa PPs harus melaksanakan kegiatan akademik, seperti menghadirkan pakar/tokoh nasional dan internasional. Karena itu, proses akademik harus berbasis layanan terbaik.
Prof. Husain juga menyarankan agar proses akademik harus berjalan dengan baik. Pemangkasan sistem yang menghambat proses akademik, hendaknya ditiadakan.
“Saya mengajak kita semua untuk menjaga integrasi nama baik UNM yang telah memiliki nama terbaik di mata masyarakat. Jangan kita mencoreng nama baik itu dengan sikap dan perilaku tercela,” harap Prof. Husain.
Bahkan, kata Prof.Husain, UNM menghadirkan dosen menjadi bagian di pemerintahan. Sebut saja, Prof. Jufri sebagai Kadis Pendidikan Sulsel. Dr. Salam, M.Pd. menjabat Kadis Pendidikan Kab. Gowa.
Karena itu, jadilah dosen yang inspirasi dan motivator. Gaya mengajar harus diubah. Materi mengajar sudah tersedia di mana-mana.
UNM akan menjadi kampus digital. UNM memberi layanan internet dari provider Telkomsel. Setiap mahasiswa, dosen, staf akademik, dan tenaga kontrak/honerer memeroleh layanan gratis.
Dengan internet gratis, mahasiswa dapat mengakses semua informasi. Mahasiswa akan diberi personal akun sehingga di mana pun berada dapat belajar dari dunia maya.
Agar bisa cepat selesai studi, diharapkan mahasiswa S-2 dan S-3 telah mempersiapkan topik risetnya sehingga sejak awal menjadi mahasiswa sudah ditetapkan pembimbingnya.
Dalam sambutan sebelumnya, Direktur PPs, Prof.Dr.Hamsu Abdul Gani,M.Pd. melaporkan jumlah mahasiswa PPs sebanyak 1003 orang. PPs menerima dalam tiga jalur: reguler, komunitas, dan kerja sama.
“PPs tetap menerima mahasiswa kapan pun. Jika sudah terkumpul sejumlah orang dalam komunitas telah memenuhi syarat, maka kami siap melayani,” tegas Guru Besar Teknologi Pembelajaran.
Dalam acara ini, dihadiri para wakil rektor, dekan, ketua lembaga, wakil direktur, kaprodi S-2/S-3, dan perwakilan mahasiswa sebanyak 140 orang.