Renungan Harian Katolik, Kamis 19 Mei 2022 berjudul: “Pewarta yang Dipenuhi Sukacita“.
Renungan Harian Katolik, Kamis 19 Mei 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Givilier Tethool.
Hari Biasa Pekan V Paskah (P)
BcE Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-3,10; Yoh. 15:9-11.
Hari ini kita kembali diingatkan bahwa Allah menghendaki semua orang untuk diselamatkan. Oleh sebab itu, bacaan dari Kisah Para Rasul pada hari ini telah menegaskan kepada kita bahwa Allah menghendaki agar segala bangsa mendengarkan Injil dan percaya kepada-Nya.
Dan dalam Mzm. 96:10 pun ditegaskan kepada seluruh bangsa bahwa Tuhan itu Raja! Dengan demikian Allah yang adalah Raja menghendaki agar semua manusia mendapat keselamatan dalam nama-Nya.
Kehendak Allah agar semua manusia dapat diselamatkan tentu berdasar atas kasih Allah yang begitu besar kepada umat manusia.
Bacaan Injil pada hari ini kembali mengingatkan kita agar saling mengasihi diantara sesama kita sebab Allah sendiri telah mengasihi kita.
Kasih Allah itu hanya dapat dipenuhi apabila kita menuruti perintah-Nya. Dan dengan begitu sukacita-Nya akan memenuhi seluruh perjalanan kehidupan kita sehari-hari.
Oleh karena itu, maka sepatutnya kita hidup sesuai dengan perintah-perintah-Nya sehingga kita dipenuhi sukacita-Nya yang melimpah.
Mengasihi sesama kita berarti kita membuka hati dan memberikan diri kita sepenuhnya kepada sesama.
Tindakan mengasihi sesama ini pula sebagi bentuk pertolongan kepada diri kita sendiri, karena dengan memberikan cinta dan harapan kepada orang lain, maka kita telah mencintai diri kita sendiri dan memberikan harapan dalam kehidupan kita.
Karena hidup akan lebih indah apabila dihabiskan bersama orang lain.
Wajah yang penuh dengan dendam, iri hati, kebencian, dan dengki tidak dapat mewartakan Injil.
Oleh karena itu, apabila kita ingin mewaratakan Injil kepada segenap umat manusia, maka kita memerlukan sukacita yang lahir dari batin dan sukacita yang dikaruniakan oleh Allah.
Sehingga kita terbebas dari penderitaan-penderitaan dunia dalam kehidupan kita setiap hari. Sebab itu kenakanlah kasih sebagi identitas kita.
Agar sekiranya kehidupan kita selalu dialiri oleh sukacita-Nya yang melimpah. Sehingga kita dapat menjadi pewarta yang penuh sukacita.
“Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.” (Kis 15:7)
Marilah berdoa:
Tuhan mampukanlah aku untuk menjadi pewarta kabar gembira-Mu bagi banyak orang. Amin.