Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022: Kelahiran Kristus dari Seorang Perawan Bukanlah Sebuah Peristiwa Dadakan

Renungan Harian Katolik hari ini, Minggu 18 Desember 2022 berjudul: “Kelahiran Kristus dari Seorang Perawan Bukanlah Sebuah Peristiwa Dadakan”

Renungan Harian Katolik hari ini dilansir dari kanal YouTube Dehonian Channel – Pelita Hati bersama Romo Thomas Suratno

Renungan Katolik Hari Minggu 18 Desember 2022

Saudara-saudari yang terkasih jumpa lagi dalam Pelita Hati hari ini Minggu 18 Desember 2022 hari Minggu Advent yang keempat.

Mendengar dan merenungkan firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Matius bab atau pasal 1 ayat 18 sampai dengan ayat 24.

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: pada waktu Maria ibunya bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri.

Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf anak Daud janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu.

Sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamai Dia Yesus.

Sebab Dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka, hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh Nabi.

Sesungguhnya anak darah itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita.”

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya.

Saudara-saudari yang terkasih warta Injil minggu terakhir masa Adven tahun ini yakni Injil Matius bab atau pasal 1 ayat 18 sampai dengan ayat 24 menyampaikan sebuah tradisi mengenai kelahiran Yesus dari sudut pandang Yusuf yang disebut sebagai suami Maria yang melahirkan Yesus.

Dikatakan bahwa Maria itu mengandung dari Roh Kudus sebelum hidup sebagai suami istri dengan Yusuf.

Saudara saya yang terkasih yang perlu diketahui bahwa dalam adat istiadat Yahudi sejak usia remaja, seorang gadis itu sudah dipertunangankan dengan calon suaminya jauh-jauh hari sebelum pernikahan yang baru terjadi setelah ke dua-duanya siap membangun rumah tangga yang mandiri.

Memang ikatan ini dapat dibatalkan atau diputuskan karena atau dengan macam-macam alasan.

Salah satunya ialah bahwa calon istri didapati mengandung sebelum pernikahan. Sehingga menurut hukum, calon suami wajib membatalkan ikatan pertunangan tadi.

Maka dengan demikian pihak perempuan akan bebas dan dapat diperistri orang lain secara sah. Hanya saja kerap terjadi perempuan yang bersangkutan tidak dimaui siapapun dan akan mendapat aib.

Dalam hal ini saudara-saudara yang terkasih, Yusuf tidak hendak menyusahkan Maria, tetapi ia tetap mau menaati hukum tadi. Maka ia bermaksud membatalkan pertunangannya dengan Maria secara diam-diam.

Artinya di hadapan dua saksi tetapi tanpa mengumumkannya. Dengan demikian pembatalan itu akan sah menurut hukum, tetapi tidak mendatangkan aib bagi Maria.

Hanya saja sebelum niatan itu dijalankan, terjadilah sesuatu yang luar biasa. Dalam sebuah mimpi malaikat Tuhan datang dan mengatakan kepada Yusuf agar jangan takut mengambil Maria sebagai istrinya.

Malaikat itu menjelaskan bahwa anak yang dikandung Maria itu berasal dari Roh Kudus. Jadi kandungan itu bukan dari manusia dan Yusuf tidak usah merasa terikat pada kewajiban mengikuti hukum.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Jumat, 6 Desember 2024: “Busur-Ku Kutaruh di Awan”

Anak didalam kandungan tersebut hendaknya diberi nama Yesus artinya Tuhan itu keselamatan. Yusuf pun melakukan yang diperintahkan kepadanya oleh sang malaikat.

Saudara-saudari yang terkasih bagi umat penginjil Matius dan juga umat pada awal-awal gereja kelahiran Yesus itu jelas bukan kejadian yang lumrah yang wajar Yesus dikandung dari Roh Kudus tetapi dilahirkan secara manusiawi oleh Maria dan dibesarkan oleh Yusuf.

Matius memberikan penjelasan kejadian yang tidak biasa ini lewat kata-kata malaikat dalam mimpi Yusuf tadi, yakni sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan dia Immanuel sebagai penggenapan nubuat Nabi Yesaya yang terdapat dalam Yesaya 7 ayat 14.

Yang menyebutkan bahwa seorang anak dara akan melahirkan anak lelaki yang dikenal dengan nama Immanuel yang artinya Tuhan menyertai kita.

Saudara-saudara yang terkasih pertama-tama harus kita sadari bahwa kelahiran Kristus dari seorang perawan ini bukanlah sebuah peristiwa dadakan yang tanpa direncanakan oleh Allah.

Allah telah merancangkan peristiwa itu jauh di dalam kekekalan dan dinyatakan di dalam sejarah sesaat setelah manusia jatuh ke dalam dosa.

Ketika Allah memberikan hukumannya kepada iblis di taman eden Ia juga memberikan sebuah janji di dalamnya. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini. Antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3 : 15)

Dalam ayat ini terlihat adanya suatu janji tentang keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala dari setan dan kita percaya bahwa keturunan perempuan yang dimaksud di sana tidak lain adalah Kristus.

Saudara-saudara yang terkasih, mungkin dari kita ada yang bertanya-tanya Mengapa Kristus harus lahir dari seorang perawan. Lalu bagaimana kalau dia lahir secara normal atau wajar.

Kristus sang juru selamat itu tidak mungkin lahir secara wajar seperti semua dari kita. Mengapa demikian? Karena kalau Dia lahir sebagai hasil hubungan laki-laki dan perempuan, maka Dia tidak bisa menjadi Allah manusia.

Iman kepercayaan Kristen percaya bahwa Yesus adalah Allah sekaligus manusia dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, maka dari itu ia perlu dilahirkan secara ajaib melalui seorang perempuan tanpa seorang laki-laki.

Dia harus lahir tanpa laki-laki supaya dia tetap Allah, tetapi harus dari perempuan supaya dia manusia.

Kemudian saudara-saudara yang terkasih, kita bisa membayangkan kalau Dia lahir sebagai hasil hubungan laki-laki dan perempuan, maka Dia tidak bisa menjadi juruselamat manusia.

Mengapa? ingat bahwa sang juruselamat itu Kudus tanpa dosa tidakkah iman kita mengatakan Dia dilahirkan dan bukan dijadikan.

Artinya Dia berasal dari Allah Kudus dan bukan diciptakan seperti manusia berdosa dan itu terdapat dalam Syahadat panjang kita.

Bayangkan kalau sang juru selamat itu manusia sama dengan kita dan berdosa, Bagaimana Ia mau menebus dosa orang lain? Sedangkan dia sendiri berdosa.

Jadi Kristus mesti atau harus lahir tanpa dosa karena dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.

Saudara-saudari yang terkasih sulit dimengerti dan memang tidak masuk akal memang bagi orang yang tidak percaya pada mukjizat sulit dan tidak mau menerima kenyataan seperti itu.

Sedang kita para beriman percaya Allah itu bisa berkarya melampaui akal pikiran atau nalar Kita sebagai manusia. Maka dari itu, kita bisa mempercayai peristiwa perkandungan dan kerajaan Mesias melalui Roh Kudus dalam diri Bunda Maria.

Baca Juga:  Mengapa Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember?

Bagi Allah Tidak ada yang mustahil. Allah dapat melakukan apa saja yang Ia kehendaki termasuk menjelma menjadi manusia .

Yesus ke dalam dunia ini melalui seorang perawan. Ingat percakapan Maria dan Malaikat yang terdapat dalam Lukas 1 : 34, 35 dan 37. “Kata Maria kepada malaikat itu, bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami. Jawab malaikat itu kepadanya, Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Maha Tinggi akan menaungi engkau. Sebab itu, anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut Kudus Anak Allah. Sebab bagi Allah Tidak ada yang mustahil.”

Saudara-saudara yang terkasih lalu untuk siapakah Injil Matius ditujukan? sebenarnya penginjil Matius penulis Injil ini ditujukan bagi mereka yang percaya bahwa Maria itu perawan yang mengandung dari roh kudus.

Dan fokus terpenting di sini adalah kelahiran Sang Immanuel yang artinya Allah menyertai kita. Maksudnya jelas bahwa Allah tidak lagi membiarkan manusia sendirian. Bahkan penyertaan Allah ini dikatakan secara gamblang. “ketahuilah aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman…”

Saudara-saudara yang terkasih, dalam warta Injil Matius tadi yang mau ditampilkan Adalah perasaan Yusuf, pergulatan rohaninya, rasa hormatnya yang besar terhadap Tuhan sang Emanuel yang mendatangi dirinya.

Disamping itu, ditekankan juga perhatian Yusuf terhadap Maria dan benar-benar menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai bapak dari keluarga ini.

Ingatlah dalam adat keluarga Yahudi pendidikan seorang anak sejak tidak lagi menyusu ibunya, hingga akhir balik pada usia 12 13 tahun menjadi tanggung jawab bapak keluarga.

Begitulah kebesaran hati Yusuf, kepekaannya, kematangan imannya yang ikut membentuk pribadi Yesus.

Saudara-saudari yang terkasih, baik penginjil Lukas maupun Matius menekankan hadirnya daya ilah Maria mengandung dari roh kudus dan penerimaan utuh dari pihak Maria dan Yusuf yang dilakukan Yusuf diungkapkan Matius dalam warta hari ini.

Menerima karya Ilahi dalam wujud yang amat mengguncang tadi menjadi ungkapan iman yang paling nyata.

Yusuf itu orang yang bisa menerima kehadiran Ilahi yang tidak lumrah tidak wajar tidak natural sekalipun yakni melalui roh kudus dan tetap menghormatinya. Bahkan ia memeliharanya dengan penuh perhatian.

Saudara-saudati yang terkasih, Yusuf memikirkan kepentingan Maria tidak hanya mau meninggalkannya begitu saja. Kemudian ia juga berani mendengarkan yang Ilahi yang mengubah rencananya sama sekali.

Ia bersedia menjadi orang yang bertanggung jawab membesarkan Yesus singkatnya Yusuf itu pribadi yang dapat dipercaya, juga bisa mempercayai mengalami peristiwa kelahiran Yesus.

Dalam Terang Injil Matius itu tidak lain merayakan kebesaran hati seorang manusia yang bukan saja memungkinkan karya Allah dapat mulai terjadi, tetapi juga yang memelihara dan membesarkannya dan semuanya ini terjadi dengan tidak banyak kata.

Orang beriman yang ingin maju menjadi pemerah hati gerak-gerik yang Ilahi tentu banyak belajar banyak dari Yusuf si pendiam itu.

Doa:

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus amin. Ya Allah yang maha kasih kami bersyukur atas kehadiran Santo Yusuf yang telah mengikuti dan mengutamakan kehendakMu sehingga putramu Yesus Kristus dapat lahir ke dunia melalui Santa perawan Maria. Dia tumbuh dan berkembang dalam asuhannya amin. Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberkati saudara sekalian Bapa dan Putra dan Roh Kudus amin.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU