Renungan Harian Katolik, Rabu 11 Mei 2022: Firman Yesus yang Menghakimi

Renungan Harian Katolik, Rabu 11 Mei 2022 berjudul: “Firman Yesus yang Menghakimi“.

Renungan Harian Katolik, Rabu 11 Mei 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Jo Lenunduan.

Hari Biasa Pekan Paskah IV (P)

- Iklan -

Kis. 12:12-13-5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50

Di kalangan orang-orang non-Kristen, Injil hari ini sangatlah kontroversial. Hal tersebut terjadi karena pernyataan Yesus yang seolah menyatakan bahwa Dia bukan Allah, melainkan hanyalah utusan seperti para nabi sebelumnya.

Yesus mengatakan bahwa yang dikatakan-Nya adalah perkataan dari Dia yang mengutus-Nya, maka yang melihat dan mendengarkan Dia sama dengan melihat dan mendengarkan Bapa yang mengutus Dia.

- Iklan -

Pernyataan Yesus ini mengundang berbagai spekulasi dari setiap orang. Bagi orang-orang yang percaya, mereka menganggap perkataan ini sebagai pernyataan bahwa ada kesatuan antara Yesus dengan Bapa (juga Roh Kudus), tapi bagi mereka yang tidak percaya kepada-Nya, menganggap bahwa Dia hanyalah orang biasa yang dipakai Allah.

Namun terlepas dari semua itu, apa sebenarnya maksud kata-kata Yesus tersebut? Mengapa Yesus mengatakan bahwa yang akan menghakimi bukanlah Dia, melainkan Firman yang keluar dari pada-Nya?

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 21 Oktober 2024: Sifat Impulsif Merintangi Perkembangan Kemuridan

Nah hal yang boleh dikatakan terkait perkataan Yesus itu ialah bahwa Yesus hanya menginginkan kita mendengar dan melakukan apa yang telah dikatakan-Nya, karena kuasa perkataan-Nya sama dengan kuasa perkataan Bapa.

- Iklan -

Dia amat menyadari bahwa Dia datang sebagai penyelamat, maka tidak ada penghakiman dan hukuman dari pada-Nya, melainkan dari perkataan yang diucapkan-Nya.

Berarti, ketika kita tidak melakukan apa yang telah kita ketahui dari pada Dia, sama dengan kita menjerumuskan diri sendiri ke dalam ruang penghakiman dan hukuman.

Sederhananya, misalkan kita sudah tahu bahwa melanggar aturan itu salah, tapi kita tetap melakukannya, berarti kita dengan sengaja menjerumuskan diri ke dalam masalah dan pasti akan dihukum berdasarkan beratnya pelanggaran kita.

Maka bagi kita yang telah mengenal, mendengar dan mengetahui Firman-Nya akan dihakimi oleh firman yang telah kita ketahui itu.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Rabu, 9 Oktober 2024: Membangun Iman di Atas Dasar Penebusan

Lantas, apa hubungan refleksi ini dengan penegasan awal bahwa orang-orang non-Kristen bebas untuk tidak dihukum kendati tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan?

Sebetulnya, ganjaran mereka sama! Namun, mereka hanya akan diganjar sesuai dengan kedalaman pengetahuan dan kepercayaan mereka terhadap Yesus dan kata-kata-Nya.

Pointnya adalah ketika kita telah mengenal dan mengakui Dia sebagai Tuhan, kemudian tidak menjalankan ajaran-Nya, maka kita akan dihakimi sesuai tingkat pengetahuan kita.

Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus yang baik, kita seharusnya wajib mendengarkan dan mengikuti semua ajaran-Nya, baik yang disampaikan secara verbal maupun dalam bentuk praksis hidup.

Karena dengan begitu, kita akan memperoleh ganjaran kehidupan kekal bersama Dia.

“Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, …” (Yoh. 14:49)

Marilah Berdoa:

Ya Bapa, Putra dan Roh Kudus, bantulah kami agar tidak menjadi pembangkang firman-Mu. Amin.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU