Renungan Harian Katolik Lentera Jiwa, Rabu 4 Mei 2022 berjudul: “Dalam Kristus Ada Pengharapan“.
Renungan Harian Katolik Lentera Jiwa, Rabu 4 Mei 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Yohanes Berechmans Lury.
Hari Biasa Pekan III Paskah (P)
Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehari-hari, masing-masing dari kita diperhadapkan dengan berbagai bentuk persoalan dan pergumulan hidup yang dialami, entah dalam hidup rumah tangga, lingkungan sekitar dan tempat kerja, dan lain sebagainya.
Namun, apakah kita sanggup dan mampu melewati semua persoalan dan pergumulan itu?
Bacaan-bacaan hari ini mengisahkan tentang pelayanan yang membawa pengharapan dan keselamatan di dalam Kristus.
Dalam mewartakan Firman Tuhan, setiap pengikut Kristus akan diperhadapkan dengan persoalan dan tantangan: ditangkap dan dianiaya, sebagaimana dialami oleh Stefanus di Yerusalem. Ia mati sebagai martir Kristus mula-mula.
Walaupun berbagai ancaman, permasalahan dan pergumulan hidup yang dialami oleh para Rasul dalam mewartakan Firman Tuhan, mereka tak henti-hentinya melaksanakan tugas pewartaan itu di tengah-tengah masyarakat.
Kehadiran dan kesaksian iman para Rasul menjadi tanda pengharapan banyak orang, sebagaimana Rasul Filipus yang mewartakan Injil di Samaria.
Di sana banyak orang yang melihat tanda-tanda itu lantas percaya dan mengikuti Kristus.
Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus adalah Sang Roti Hidup: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi” (Yoh. 6:35).
Kata-kata Yesus ini hendak memberikan pengharapan dan peneguhan bagi orang-orang yang percaya kepadaNya.
Perkataan Sang Guru inilah yang membuat para Rasul pantang menyerah dalam mewartakan Firman Tuhan kepada banyak orang meskipun mereka dianiaya bahkan nyawa menjadi taruhannya.
Mengapa? Sebab dalam Kristus mereka percaya bahwa mereka akan mendapat hadiah keselamatan: “Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang” (Yoh. 6:37).
Meskipun dalam kehidupan kita mengalami banyak sekali tantangan, persoalan dan pergumulan hidup, kita selalu percaya bahwa satu-satunya harapan adalah Dia Sang Roti Hidup.
Kita membutuhkan pertolongan dan bantuan dari Yesus untuk melewati segala persoalan dan pergumulan hidup itu.
Sangat naif apabila kita mengatakan bahwa persoalan yang kita hadapi bisa diselesaikan sendiri tanpa bantuanNya.
Dalam Kristus semua itu dapat diselesaikan dan karena dalam Kristus pula kita mendapat peneguhan, pengharapan dan keselamatan kekal.
“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi.” (Yoh. 6:35)
Marilah berdoa:
Tuhan, mampukanlah kami dalam menjalani hari-hari hidup kami. Amin.