Renungan Harian Katolik hari ini, Sabtu 23 Juli 2022 berjudul: “Lalang dan Gandum”.
Renungan Harian Katolik hari ini, Sabtu 23 Juli 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Dandi Papoto.
Hari Biasa (H)
Yer. 7:1-11; Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11; Mat. 13:24-30.
Lalang adalah tanaman yang menyerupai gandum bila baru tumbuh. Lalang yang tumbuh di antara gandum susah dipisahkan karena akarnya saling berjalinan.
Bahkan daun lalang mirip sekali dengan gandum, tetapi perbedaannya mencolok jika keduanya dibiarkan tumbuh sampai musim menuai.
Pada saat itulah petani akan mengumpulkan lalang tersebut dan membakarnya. Sedangkan gandum akan dikumpulkan dan di simpan dalam lumbung.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengambil perumpamaan tersebut untuk memberitahukan kepada kita bahwa di dunia ini banyak sekali lalang yang menyatu dengan gandum sehingga kita sulit membedakan keduanya.
Inilah perumpamaan yang menjadi peringatan sekaligus kekuatan bagi kita semua. Memberikan peringatan karena ternyata iblis sama gencarnya dengan Tuhan di dalam menyebarkan pengaruh di tengah-tengah dunia.
Tuhan memanggil orang untuk mengenal Dia dan kerajaan-Nya, tetapi iblis mengacaukannya dengan berbagai ajaran tentang berhala-berhala palsu dan jerat kenikmatan duniawi.
Dunia zaman ini sangat jelas menggambarkan seperti apa gandum dan ilalang itu. Misalnya, orang yang pergi beribadat ke Gereja.
Orang yang pergi beribadat ke Gereja tidak berarti mereka semua adalah gandum. Banyak juga orang yang beribadat ke Gereja namun hatinya tidak sungguh-sungguh percaya pada Tuhan Yesus.
Bahkan banyak orang yang ke Gereja namun sikap dan perbuatannya tidak mencerminkan hakikat dari Allah. Maka orang seperti itulah yang di sebut ilalang oleh Yesus.
Oleh sebab itu, kalau semua orang di sekeliling kita menjalani hidup dengan cara yang ditawarkan iblis, kekuatan apa yang kita miliki untuk terus bisa bertahan dan mengikuti Tuhan? Memang saat ini belum dipisahkan-Nya lalang dari gandum.
Tetapi saat waktu Tuhan datang, akan ada masa penuaian. Lalang dan gandum akan dipisahkan-Nya. Ia akan meletakkan-Nya menurut tempatnya.
Lalang akan dibakar masuk dalam api neraka, sedangkan gandum akan disimpan masuk ke surga.
Itulah sebabnya Yesus memberikan perumpamaan ini agar kita sadar betapa dekatnya pengaruh yang disebarkan oleh iblis.
Lewat perumpamaan-Nya, kita diajak untuk berubah selagi masih ada kesempatan. Jadilah gandum yang mengejar pengenalan yang sejati tentang kebenaran Tuhan, berada dalam cara hidup yang takut akan Tuhan dan mendengarkan firman-Nya.
Sehingga kita menjadi gandum yang dituai Tuhan dan dimasukkan dalam lumbung-Nya yaitu surga yang kekal.
“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.” (Mat. 13:30a)
Marilah berdoa:
Ya Tuhan, jadikanlah iman kami seperti gandum yang siap untk dituai. Amin.