Renungan Harian Katolik hari ini, Selasa 16 Agustus 2022 berjudul: “Panggilan Hidup”.
Renungan Harian Katolik hari ini, Selasa 16 Agustus 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Ambrosius Andy Rahawarin.
Hari Biasa (H).
Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28,30,35cd-36d; Mat. 19:23-30.
Pfak S. Stefanus dr Hungaria (P).
Pada dasarnya setiap manusia tentu memiliki “panggilan” hidupnya masing-masing.
Ada yang dipanggil menjadi pejabat pemerintahan, guru, dokter, imam, dan lain sebagainya.
Semua panggilan yang ada tentunya merupakan sebuah anugerah dan jalan terbaik yang Yesus berikan dalam hidup kita.
Panggilan itu sudah Yesus tanamkan dalam diri setiap orang sejak lahir ke dunia. Setiap panggilan tentunya memiliki kekhususan nya masing-masing, tetapi lebih daripada itu yang pertama-tama Yesus kehendaki dari panggilan tersebut adalah senantiasa mengikuti Dia dan apa yang dikehendaki-Nya.
Bacaan pertama hendak mengisahkan bagaimana Allah memberikan sebuah gambaran mengenai ganjaran seseorang yang melawan hukum-Nya.
Allah berfirman bahwa setiap manusia yang berlagak sombong dan yang mengaku dirinya sebagai Allah, ia akan memperoleh sebuah penderitaan, seperti yang berbunyi “Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja dan semarakmu dinajiskan”.
Sedangkan dalam bacaan Injil lewat pengajaran-Nya, Yesus hendak mengatakan bahwa setiap orang yang hendak mengikuti-Nya dan melakukan melakukan apa yang hendak diperintahkan-Nya akan memperoleh sebuah kebahagiaan yang berlipat ganda seperti yang berbunyi “akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal”.
Kedua hal tersebut, tentunya menjadi sebuah refleksi bagi kita, apakah pribadi kita seperti yang dilukiskan dalam bacaan pertama? Ataukah seperti yang dilukiskan dalam bacaan Injil? Karena itu, di sini kita dapat mengetahui bahwa setiap orang yang hendak mengikuti perintah-Nya akan memperoleh kebahagiaan dan setiap orang yang mencoba untuk tidak mengikuti apa yang dikehendaki Allah akan memperoleh penderitaan.
Secara manusiawi, tentunya kita sadar bahwa sebagai manusia kita sering tidak merasa puas dengan jalan panggilan yang diberikan oleh Allah kepada kita.
Kita pun sering menyadari bahwa dalam kehidupan zaman sekarang ini untuk tidak mengikuti-Nya dan melakukan kehendak-Nya adalah sesuatu yang tidak mudah.
Hal itu bisa kita lihat bahwa ada sebagian dari kita pergi meninggalkan imannya kepada Kristus dan ada juga bentuk kesalahan (dosa) yang kita perbuat dalam kehidupan kita.
Tetapi kita percaya bahwa dengan percaya kepada-Nya, kita akan menjalani panggilan hidup kita dengan baik.
Karena itu, lewat kedua bacaan yang kita renungkan ini Yesus hendak mengajarkan kita untuk senantiasa rendah hati, di mana kita senantiasa diharapkan untuk pertama-tama harus menjalankan kewajiban dasar kita yakni mengikuti apa yang dikehendaki-Nya sebagai sebuah panggilan utama dalam hidup.
“Yesus memandang mereka dan berkata: Bagi manusia ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin” (Mat. 19:26).
Marilah berdoa:
Ya Allah, dampingilah kami selalu dan senantiasa dalam menjalani panggilan hidup ini. Amin.