Renungan Harian Katolik hari ini, Selasa 20 Desember 2022 berjudul: “Boleh Ragu, Boleh Kehilangan Pengharapan, tetapi Kuasa Tuhan Tetap Berjalan”
Renungan Harian Katolik hari ini dilansir dari kanal YouTube Komsos Gereja Maria Bunda Karmel
Renungan Katolik Hari Selasa 20 Desember 2022
Saudara-saudari terkasih pencinta renungan harian. Bagi suatu keluarga, kehadiran seorang anak adalah sesuatu yang dinanti-nantikan. Kehadiran seorang anak kadang dipandang sebagai ungkapan kepercayaan Tuhan kepada keluarga tersebut.
Oleh sebab itu, tidak heran ada kepercayaan bahwa keluarga yang memiliki anak adalah keluarga yang diberkati. Sementara yang tidak memiliki anak adalah keluarga yang kurang terberkati.
Tentu pandangan ini tidaklah tetap tepat tetapi itulah yang berkembang dalam masyarakat juga di zaman Yesus.
Zakaria dan Elizabeth sudah menjadi keluarga tetapi sampai hari tuanya mereka tidak memiliki keturunan. Meskipun mereka dikenal sebagai keluarga yang taat menjalankan perintah Tuhan tanpa cacat, tetapi tetap saja mereka merasa berkat Tuhan belum sempurna, karena ketidakhadiran anak dalam keluarga.
Tidak memiliki anak bagi Elizabeth dan Zakaria adalah suatu aib. Mengingat keadaan usia mereka, dimana mereka telah lanjut usia mereka merasakan bahwa aib ini akan mereka tanggung sampai tutup usia.
Tiada lagi harapan bagi mereka bahwa aib itu akan terhapus dari hidup mereka. Keajaiban terjadi, dalam harapan yang hampir tenggelam, malaikat Gabriel datang kepada Zakaria yang sedang melakukan tugasnya di bait Allah.
Malaikat mengabarkan bahwa keluarga mereka akan memperoleh keturunan. Bukan hanya keturunan yang akan menghapus aib mereka selama-lamanya, tetapi anak yang akan lahir ini menjadi sosok istimewa.
Karena anak ini menjadi besar di hadapan Tuhan. Ia akan berjalan bersama Tuhan dan dia akan menyiapkan umat yang layak bagi Tuhan. Sungguh anak yang luar biasa.
Karena itu, tidak mengherankan Zakaria yang mendapat kabar tersebut dari malaikat Gabriel tidak percaya.
Hidupnya yang telah dikuasai aib begitu lama, menyebabkan hatinya tertutup akan kuasa Tuhan. Hati manusia boleh saja ragu, boleh kehilangan pengharapan, tetapi kuasa Tuhan tetap berjalan.
Demikianlah akhirnya Elizabeth mengandung dan melahirkan anak. Dalam sukacitanya Elizabeth berkata: “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku. Sekarang ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Elisabeth dan Zakaria yang lama menanggung aib, sekarang boleh bersukacita karena datangnya penebus. Aib diubah menjadi sukacita karena Allah datang mengunci umatnya karena Allah menjadi manusia, Allah yang beserta kita.
Situasi hidup kita, keluarga kita, bisa saja seperti zakarya dan Elizabeth. Kehilangan harapan dan mendapat malu di hadapan banyak orang, bisa karena status ekonomi yang tidak berkembang, bisa karena kehidupan perkawinan yang tidak harmonis, bisa juga karena perkembangan anak dalam keluarga yang tidak sesuai dan membuat keluarga merasa kecil dan putus asa.
Akan tetapi Allah kita adalah Allah yang hadir di dunia. Hidup diantara Kita, hidup bersama kita. Ia akan mengubah hal-hal buruk, hal-hal memalukan, asalkan kita tetap berharap kepadaNya. Meski harapan itu terasa sulit.
Apa yang dialami Zakaria dan Elizabeth memang pengalaman di masa lampau tetapi Allah beserta manusia, tetap ada selama-lamanya juga dalam hidup kita sekarang ini dalam kehidupan kita, dalam keluarga kita.
Allah yang dahulu mengubah aib Zakaria dan Elizabeth menjadi kesukaan, akan melakukan hal yang sama bagi kita, bagi saya dan saudara. Tuhan memberkati.