Renungan Harian Kristen, Jumat 23 Desember 2022: Ketika TUHAN Menutup Pintu

Renungan Harian Kristen hari ini, Jumat 23 Desember 2022 berjudul: “Ketika TUHAN Menutup Pintu”

Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Injil Lukas 2:7.

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Ketika TUHAN Menutup Pintu.

Renungan Harian Kristen hari ini dilansir dari kanal YouTube Suara Injil.

Renungan Harian Kristen Jumat 23 Desember 2022

Shalom Selamat pagi/siang/malam saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam Injil Lukas 2:7 tertulis demikian: “dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”

Saudara yang dikasihi Tuhan, beberapa bulan yang lalu, ada sebuah peristiwa dimana kemurahan angin begitu kencang di luar, daun-daun dan pasir beterbangan dan suasana mendung gelap mencekam.

Saya cepat-cepat membawa anak saya yang paling kecil masuk ke dalam area tempat tinggal kami, dan menutup pintu.

Pintu yang tertutup tidak selalu berbicara tentang hal yang negatif, tapi pintu yang tertutup seringkali juga mengandung arti yang baik. Tuhan dalam kemahabaikannya melakukan begitu banyak peranan dalam kehidupan kita, yaitu sebagai pembuat jalan, pembuka pintu, pemberi janji yang menepati, penyedia, pelindung, pemelihara, dan banyak lagi hal lainnya.

- Iklan -

Tapi pernahkah kita menyadari bahwa, Tuhan juga adalah penutup pintu? Ya Saudara, Tuhan adalah penutup pintu bagi kita. Terkhusus ketika ada hal-hal yang tidak baik, yang membahayakan diri kita, dan yang dapat membuat kita melenceng dari rencana-Nya.

Bukan sembarangan ia menutup pintu, tapi Tuhan punya maksud dan rencana yang indah atas saudara dan saya.

Secara rohani sebuah pintu dapat menandakan curahan berkat, pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, dan sama seperti Tuhan membuka pintu rohani untuk memberikan kita akses kepada berkat dan berkenaannya, demikian juga Tuhan dapat menutup pintu. Ia menutup pintu kesempatan, membiarkan kegagalan terjadi, atau tidak mengabulkan keinginan hati kita, dengan maksud untuk membawa kita naik lebih tinggi dalam rencana-Nya.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Jumat, 15 November 2024: “Itu Bukan Urusanmu”

Dalam Lukas 2:7 ini tertulis: “dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Kita perhatikan di bagian akhir dari ayat ini, di situ dikatakan bahwa tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Bayangkanlah bagaimana sulitnya keadaan Maria dan Yusuf yang sedang membutuhkan tempat untuk menginap di Betlehem pada malam itu, namun ironisnya, semua pintu rumah tertutup bagi mereka.

Tidak ada seorangpun yang membukakan pintu dan menerima kehadiran mereka. Tuhan sang juru selamat manusia itu membiarkan dirinya sendiri mengalami pintu-pintu yang tertutup. Tentunya ini bukanlah sebuah Kebetulan, tapi ada maksud dari Tuhan untuk mengajar dan menguatkan kita.

Agar kita tidak menjadi lemah ketika menghadapi pintu yang tertutup. Ketika menghadapi penolakan, dan mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Tuhan Yesus lahir dalam kesederhanaan. Pintu yang tertutup itu tidak membuat Maria dan Yusuf kehilangan harapan.

Mereka memanfaatkan sebuah kandang sebagai tempat perteduhan, dan tempat dimana Maria melahirkan.

Kita perlu menyadari bahwa Tuhan dapat membuka pintu, dan juga dapat menutup pintu. Dalam Wahyu 3:7 tertulis: “….apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup, apabila Ia menutup tidak ada yang dapat membuka.”

Saudara yang dikasihi Tuhan, sebuah pertanyaan yang pantas untuk kita tanyakan, mengapa Tuhan menutup pintu? Salah satu alasannya kita dapat temukan dalam Yesaya 55:8 disitu tertulis: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.”

Apa yang kita anggap baik atau menguntungkan bagi kita, dibatasi oleh pemahaman kita yang terbatas secara manusiawi. Tuhan lebih tahu apa yang terbaik buat kita, dan Ia memakai setiap keadaan untuk menyatakan kemuliaannya.

Alasan-alasan lain mengapa Tuhan menutup pintu adalah karena Tuhan mau mengajar dan membentuk kita menjadi pribadi yang semakin mengasihi-Nya. Tuhan mau memperdalam hubungan kita dengan dia, membuat kita lebih mengandalkan-Nya dan Tuhan mau melindungi kita dari hal-hal yang tidak baik yang ada di depan kita, dan Tuhan mau memelihara kita serta membuat kita berputar balik bila kita sudah melenceng dari kehendak-Nya.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Selasa, 3 Desember 2024: Bukan karena Kuat dan Kuasa

Saudara yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini ada diantara kita yang mengalami keadaan dimana sepertinya pintu-pintu tertutup. Mari jangan putus asa dan kecewa, karena bila Tuhan menutup pintu itu, berarti Tuhan punya maksud yang baik untuk hari depan kita.

Mari kita sadari saudara bahwa pada saat tuhan membuka pintu, maupun saat tuhan menutupnya, Tuhan itu selalu sangat baik buat kita.

Doa:

Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Bapa yang sungguh sangat baik, Tuhan dan Allah kami yang kudus, yang suci agung, layak dipuji disembah, kami bersyukur untuk firmanMu yang sudah kami dengar, yang membuat kami mengerti bahwa kami tidak perlu menjadi Kecewa atau putus asa, ketika kami mengalami situasi di mana Tuhan sepertinya menutup pintu bagi kami.

Sebab bila hal itu terjadi, maka Tuhan pasti punya maksud yang baik bagi kami. Karena itu, kami mau selalu berserah pada karya-Mu dalam hidup kami.

Kami percaya Tuhan selalu menuntun kami untuk masuk dalam rencana-Mu yang baik. Berkati kami Tuhan di sepanjang hari ini dalam segala tugas dan aktivitas yang kami lakukan.

Biarlah Tuhan menolong dan memberikan kami hikmat serta kekuatan untuk kami dapat melakukan semuanya. Kami bawa kepadaMu Tuhan setiap permohonan doa dan pergumulan kami masing-masing secara pribadi agar Tuhan menyatakan kuasa mukjizatmu dan PertolonganMu yang ajaib bagi setiap kami.

Kami serahkan segala sesuatunya ke dalam tangan kasihmu. Kami percaya Tuhan Engkaulah yang memelihara dan menopang kehidupan kami. Dalam nama-Mu yang kudus, nama Tuhan Yesus Kristus, kami sudah berdoa dan mengucap syukur, haleluya, Amin.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU