Renungan Harian Kristen hari ini, Minggu, 19 Mei 2024 berjudul: Dari Kehancuran Aku Bangkit
Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Roma 8:35
Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Dari Kehancuran Aku Bangkit
Roma 8:35 – iapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Pengantar:
Pengakuan bahwa “Yesus mengasihiku” tidaklah sukar apabila kita sedang mendapat berkat atau segala sesuatunya berjalan dengan baik. Akan tetapi, bagaimana ketika berbagai kesukaran menyesakkan kita? Ketika orang-orang di sekitar tampaknya mengatakan bahwa kasih Allah itu dusta? Tidak ada keadilan dari Allah? Hanya satu hal dalam situasi seperti ini, yang memampukan kita bangkit, yaitu kasih Allah dalam Kristus Yesus dinyatakan di dalam diri kita.
Renungan Harian Kristen, Minggu, 19 Mei 2024
Allah tidak membuat anak-Nya kebal dari kesesakan; Dia berjanji, “Aku akan menyertai dia dalam kesesakan” (Mazmur 91:15).
Tidak menjadi soal betapa nyata atau menyesakkan kesukaran itu; tidak ada kesukaran yang dapat memisahkan seseorang dari hubungannya dengan Allah. “Tetapi, dalam semuanya itu kita lebih daripada orang orang yang menang …” (Roma 8:37).
Paulus di sini tidak berbicara tentang hal yang khayali, melainkan tentang hal-hal yang nyata-nyata membawa kepada keputusasaan; dan dia menyatakan bahwa kita adalah “pemenang sempurna” di tengah kesukaran itu, bukan karena kecerdikan kita sendiri ataupun keteguhan hati kita, atau oleh hal lainnya, melainkan karena semua kesukaran itu tidak berpengaruh pada hubungan kita yang esensial dengan Allah di dalam Yesus Kristus. Karena benar atau salah, kita adalah di mana kita berada, persis dalam kondisi tempat kita berada. Saya merasa kasihan terhadap orang Kristen yang merasa tidak pernah menghadapi kesukaran sehingga ia tahu apa artinya berharap hal-hal itu diangkat dari hidupnya.
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan …?” Penindasan tidak pernah menjadi hal yang enak. Namun, apa pun bentuknya — kelelahan, sakit hati atau sekadar penyebab suatu kelemahan — itu takkan sanggup “memisahkan kita dari kasih Kristus”. Jangan sekali-kali membiarkan penindasan atau “kekhawatiran dunia ini” memisahkan Anda dari fakta bahwa Allah mengasihi Anda.
“Kesengsaraan …?” Dapatkah kasih Allah tetap kukuh dalam hati kita, bahkan ketika setiap orang dan segala sesuatu di sekitar tampaknya mengatakan bahwa kasih Allah itu dusta, dan bahwa tidak ada keadilan?
“Kelaparan …? “Dapatkah kita tidak hanya memercayai kasih Allah tetapi menjadi “lebih daripada orang-orang yang menang”, bahkan selagi kita kelaparan? Ketika sepertinya seluruhnya mempertanyakan kasih Allah, atau sesuatu yang luar biasa terjadi atas seseorang yang berpaut pada kasih-Nya, bisikan dapat datang mengatakan, Yesus Kristus itu seorang penipu atau bahkan mengatakan telah menipu Paulus. Logika pun bungkam dihadapkan dengan hal-hal itu. Hanya satu hal dalam situasi seperti ini — kasih Allah di dalam Kristus Yesus. Dan, kita pun akan mengatakan, “Dari kehancuran aku bangkit.” Setiap waktu.
Demikian Renungan hari ini, Minggu, 19 Mei 2024 diambil dari Roma 8:35 yang mengisahkan tentang Dari Kehancuran Aku Bangkit dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.