Intro:
Pekerja Kristen haruslah menjadi “perantara” yang kudus, yang dipersatukan sedemikian erat dengan Tuhannya sehingga Kristus dapat secara terus-menerus membawa kehidupan-Nya yang membarui melalui dia.
Renungan Harian Kristen Rabu 9 November 2022
Pekerja Kristen haruslah menjadi “perantara” yang kudus. Ia harus dipersatukan sedemikian erat dengan Tuhannya dan realitas penebusan-Nya sehingga Kristus dapat secara terus-menerus membawa kehidupan-Nya yang membangun dan membarui melalui dia.
Maksud saya bukanlah kekuatan pribadi seseorang yang memengaruhi orang lain, tetapi kehadiran nyata Kristus memenuhi setiap aspek kehidupan pekerja tersebut.
Ketika kita berkhotbah mengenai fakta sejarah kehidupan dan kematian Tuhan kita, sebagaimana disampaikan dalam Perjanjian Baru, kata-kata kita menjadi kudus.
Allah menggunakan kata-kata ini atas dasar penebusan-Nya untuk menciptakan sesuatu dalam diri mereka yang mendengarkan, yang tidak akan pernah dapat dilakukan dengan cara lain.
Jika kita hanya berkhotbah mengenai pengaruh penebusan dalam kehidupan manusia dan bukan mengungkapkan kebenaran ilahi mengenai Yesus sendiri, hasilnya bukanlah kelahiran baru bagi mereka yang mendengarkan.
Hasilnya adalah sekadar gaya hidup keberagamaan yang dipoles, tetapi Roh Allah tidak dapat menggunakannya untuk menyaksikan Kristus karena khotbah seperti itu tidak sejalan dengan keinginan-Nya.
Kita harus memastikan bahwa kita hidup dalam keselarasan dengan Allah sedemikian rupa sehingga saat kita menyatakan kebenaran-Nya, maka Ia dapat menciptakan dalam diri orang lain (yang dilayani) hal-hal yang hanya Dia sendiri yang dapat melakukannya.
Ketika kita berkata, “Sungguh ia pengkhotbah dengan pribadi yang menakjubkan, memesona, dan mempunyai wawasan yang luar biasa!”, kesempatan apakah yang dimiliki Injil Allah melalui semua hal itu?
Hal itu tidak dapat menghasilkan apa-apa bagi pendengarnya karena yang menjadi perhatian adalah pada pembawa berita, bukan pada pesan/berita Injil yang disampaikannya.
Jika seseorang pekerja atau pelayan menarik perhatian karena kepribadiannya, daya tarik nya berhenti sampai di situ.
Akan tetapi, jika ia dipersatukan dengan Tuhan sendiri, daya tarik nya adalah pada hal-hal yang dapat dilakukan Yesus Kristus.
Bahayanya adalah pemujaan atau memberi kemuliaan kepada manusia, sedangkan Yesus berkata kita harus meninggikan Dia saja (lih. Yohanes 12:32).
Demikian Renungan harian Kristen hari ini Rabu 9 November 2022 diambil dari Kolose 1:24 mengisahkan tentang Pelayanan Kudus.
Sumber: Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi