Renungan Harian Kristen hari ini, Sabtu 24 Desember 2022 berjudul: “Ketika Keadaan Terbalik”
Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Injil Yohanes 6 : 7 -10.
Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Ketika Keadaan Terbalik.
Renungan Harian Kristen hari ini dilansir dari kanal YouTube Suara Injil.
Renungan Harian Kristen Sabtu 24 Desember 2022
Shalom Selamat pagi/siang/malam saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Saudara yang dikasihi Tuhan, ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam Injil Yohanes 6 : 7 -10 tertulis demikian: “Jawab Filipus kepada-Nya: ‘Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja’.
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: ‘Di sini ada seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?’.
Kata Yesus: ‘Suruhlah orang-orang itu duduk’. Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuatnya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.”
Saudara yang dikasihi Tuhan, saat keadaan hidup terbalik, kita biasanya langsung bereaksi negatif dan emosional. Langsung cepat menjadi kecewa. Dalam istilah bahasa Sundanya disebut dengan Pundung, yaitu cepat sekali mengubah haluan karena kecewa dengan keadaan.
Kita hendaknya tidak pundung pada Tuhan, karena keadaan yang ada, tapi tetap sabar dan tetap percaya bahwa keadaan boleh berkebalikan dengan ekspektasi kita, tapi pada akhirnya semuanya akan jadi baik karena pertolongan Tuhan.
Dalam ayat-ayat ini tertulis bagaimana para murid sedang berargumentasi dengan Tuhan Yesus tentang roti yang harus mereka sediakan untuk orang banyak mereka tidak punya roti dan tidak punya uang yang cukup untuk membeli roti.
Selain itu, mereka berada di lokasi yang jauh dari toko-toko roti, kalau pun ada toko roti belum tentu buka karena waktu itu sudah gelap malam dan kalau pun buka, pasti tidak akan mencukupi jumlah orang yang banyak itu.
Lalu yang ada pada mereka saat itu hanyalah lima roti jelai dan dua ekor ikan yang dimiliki oleh seorang anak kecil.
Kita seringkali berhadapan dengan realita dan memang kita perlu bersikap realistis, tapi jangan kita tutup pintu untuk intervensi kuasa Tuhan dalam kehidupan kita.
Kita perlu menjaga perkataan kita dan sikap kita, agar tidak melemahkan dan tidak menjatuhkan serta tidak bertentangan dengan kuasa Tuhan.
Tuhan Yesus dalam peristiwa ini menyatakan kuasa-Nya dan selain itu, Ia memberikan suatu teladan untuk kita bersikap benar dalam menghadapi situasi-situasi yang berkebalikan dengan harapan kita.
Di dalam ayat yang ke-11 tertulis, lalu Yesus mengambil roti itu mengucap syukur. Kita perlu meneladani sikap yang ditunjukkan oleh Tuhan sendiri. Bagaimana Ia menghadapi keadaan itu dengan tenang dan mengucap syukur.
Jadi kita perlu melatih diri kita dan membiasakan untuk mengucap syukur dalam setiap keadaan.
Saat kita melihat hasil medis tentang kondisi tubuh kita menunjukkan hal yang tidak baik, ucapkanlah syukur kepada Tuhan.
Saat kita menghadapi keadaan-keadaan yang sulit dalam studi, dalam usaha, atau pekerjaan, ucapkanlah syukur.
Ketika kita menghadapi berbagai tantangan dalam pelayanan, ucapkanlah syukur. Saat situasi hidup kita terbalik dan tidak sama seperti yang kita harapkan, ucapkanlah syukur.
Mari kita jadi orang yang tidak reaktif tapi responsif. Jangan cepat bereaksi negatif terhadap keadaan, tapi respon inilah setiap keadaan dengan iman dan ketenangan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, keadaan apa yang sedang kita alami saat-saat ini, mungkin yang kita harapkan berbeda dengan kenyataan yang ada, tapi mari hadapi itu dengan keyakinan dan hati yang tenang karena percaya pada Tuhan tidak perlu kita menyalahkan keadaan, apalagi menyalahkan orang-orang lain dalam lingkungan, bahkan terlebih lagi jangan kita menyalahkan Tuhan tapi ucapkanlah syukur dan berdoalah.
Percayakan semua pada Tuhan. Hidup kita ada dalam tangan dan dalam kuasa Tuhan. Jangan takut dan gelisah, rencana Tuhan yang baik tak akan pernah gagal, tapi pasti tergenapi dalam hidup kita.
Sekali lagi mari kita bersyukur kepada Tuhan. Muliakan Dia dalam segala keadaan yang kita alami. Percayalah bahwa Tuhan dapat menolong kita dan sanggup mengadakan mukjizat-Nya bagi saudara.
Doa:
Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan yang selalu baik, yang penuh dengan keajaiban, penuh dengan mukjizat, kami bersyukur untuk firmanMu yang sudah kami dengar, yang mengajarkan kami bagaimana kami bersikap yang benar ketika menghadapi situasi yang berkebalikan dengan harapan kami.
Keadaan bisa saja mengecewakan, tapi kami tidak mau kecewa kepada Tuhan. Kami percaya dalam setiap situasi yang ada, selalu ada pertolongan, ada mujizat di dalam Tuhan, karena itu, kami memiliki pengharapan dalam segala keadaan yang ada.
Ajar kami Tuhan untuk bersyukur selalu dan dengan tenang menghadapi setiap situasi dalam iman percaya kepada Tuhan.
Kami yakin mukjizat pertolongan Tuhan pasti terjadi, rencana Tuhan yang baik tergenapi dalam hidup kami. Terima kasih Bapa, berkatilah kami di sepanjang hari ini dalam segala aktivitas yang kami lakukan. Pimpin kami Tuhan dan berikan kami hikmat-Mu untuk mengambil keputusan yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kami bawa kepada-Mu setiap permohonan doa dan pergumulan kami masing-masing secara pribadi. Engkau yang mengenal setiap kami, dan Engkau yang tahu keberadaan kami masing-masing. Nyatakanlah kuasa PertolonganMu bagi kami. Kami percaya ada mujizat, ada kesembuhan, ada pemulihan, ada pertolongan, ada kelepasan, ada jalan keluar yang Tuhan sediakan.
Kami serahkan segala sesuatunya ke dalam tangan kasih-Mu, di dalam nama-Mu yang kudus, nama Tuhan Yesus Kristus, kami sudah berdoa dan mengucap syukur haleluya, Amin.