Resensi Buku : Oleh. Sudirman Muhammadiyah (Dosen, peneliti, penulis, penggiat media sosial, HARTA, TAHTA, BUKU)
JUDUL BUKU : THE DIVINE MATRIX: Menyingkap Rahasia Alam Semesta (Menyingkap Rahasia Alam Semesta)
Penulis Gregg Braden
Penerjemah : Aulia Ardista Wiradarmo.
Cetakan I : Oktober 2018
367.Halaman
ISBN: 978-602-6799-41-8
Penerbit :Javanica, Serpong.
A. Tentang Penulis
Gregg Braden adalah penulis terlaris New York Times yang banyak meneliti peran spiritualitas dalam Teknologi.
Gregg Braden, dianggap sebagai pelopor utams dalam menjembatani sains dan spiritualitas.
Selama lebih dari dua puluh tahun ia meneliti desa desa di pengunungan tinggi, biara biara terpencil, kuil kuil kuno, dan naskah naskah yang terlupakan untuk menemukan rahasia – rahasia abadi di dalamnya (1998-2005).
Gregg Braden berkelana ke berbagai kuil di Tibet pusat dan mengungkapkan bentuk doa yang terlupakan yang hilang saat penyuntingan Alkitab pada masa awal gereja Kristen.
Melalui buku-buku yang penuh terobosan , Gregg Braden membangkitkan yang terbaik di dalam diri kita, menginspirasi gairah terdalam kita dengan sejumlah wahana untuk membangun dunia yang lebih indah.
The Devine Matrix adalah karya termasyurnya yang memenangkan Nautilus Book Award Gold dan Silver Medal untuk kategori sains dan kosmologi.
(The Divine Matrix , hal. 367).
B. Resume Karya Gregg Braden
Gregg Braden, membagi tiga utas dalam pembahasan buku ini :
1). Menyingkap Matrix Ilahi: Misteri yang menghubungkan segala sesuatu (hal.37), Dalam pembahasan ini Gregg Braden, mencoba untuk membuat kita terlibat ikut merasakan dan memahami bahwa kita disatukan dalam satu medan energi yang men hubungkan segala sesuatu.
Gregg Braden mendeskripsikan beberapa eksprimen yang membawa ilmuwan kembali ke masa 109 tahun silam dalam upaya menemukan medan energi yang tunggal.
Gregg Braden mengutas tentang riset abad ke-20 dalam fisika quantum yang pada akhirnya membuat para ilmuwan harus mengoreksi kembali hasil eksprimen awal, bahwa segala sesuatu itu terpisah.
2). Jembatan Antara Imajinasi dan Realitas: cara Kerja Matriks Ilahi (hal.127).
Pada point 2 Gregg Braden mengulas mengenai makna hidup di dalam semesta yang bukan sekedar terkoneksi secara terbatas melainkan segalanya terkoneksi secara holografis. Dibahas tentang:
a). Apakah kita pengamat pasif atau pencipta yang berkuasa (hal.129).
b). Sekali terkoneksi, Selalu Terkoneksi: Hidup di semesta Holografis (hal.191).
c). Di sini adalah di sana, Nanti adalah Kini: melompati ruang dan waktu di dalam matriks (hal.223).
3). Pesan dari Matriks Ilahi : Kehidupan, Cinta dan Penyembuhan dalam Kesadaran Quantum (hal.245).
Gregg Braden membahas tentang :
a). Membaca Cermin-Cermin Hubungan : Pesan dari diri kita (hal.281).
b). Menulis Kembali Kode Realitas: 20 Kunci Penciptaan Berkesadaran (hal.337).
C. KESIMPULAN
1). Antara 1993 dan 2000, serangkaian eksperimen quantum menyingkap keberadaan jaring energi yang menghubungkan segala sesuatu di alam semesta: Matriks.
Matriks merupakan daya hidup yang saling terkoneksi, dinamai Ether dalam tradisi Yunani, Jala Indra dalam Buddhisme, Jaring Nenek Laba-Laba dalam mitologi Indian, Tao dalam filsafat Cina, dan Akasa dalam filsafat Jawa.
2). Bukti saintifik ini menyadarkan banyak orang bahwa kita mampu berkomunikasi langsung dengan kekuatan mahabesar yang menyelimuti dan merembesi segenap ciptaan.
Penemuan ini berdampak revolusioner. Kekuatan untuk menciptakan realitas tersembunyi dalam diri kita.
Jika kita mampu menggunakannya dengan tepat, mukjizat akan mendatangi kita sepanjang waktu: penyembuhan suatu penyakit bisa terjadi seketika, doa langsung terkabul pada saat kita berdoa.
3). Melalui penjelasan tentang alam semesta sebagai hologram, kekuatan kesadaran dan rasa yang mampu mencipta, hingga manusia yang bisa hadir di dua tempat pada waktu yang sama, Gregg Braden mengajak kita untuk mengawinkan sains, spiritualitas, dan fenomena mukjizat melalui bahasa Divine Matrix.
“Kombinasi dahsyat dari sains mutakhir dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini sudah lama di rak buku saya terbit 2018, menemukannya di Toko Buku (Tb) Rausyan Fikr Perintis Kota Makassar.
Pada saat pandemi Covid 19, setahun masih terbungkus rapi baru saat ini ada waktu luang untuk mengutasnya.
Semoga resume ini dapat memberi pencerahan dan berminat untuk memiliki bukunya. Saya rekomendasikan untuk dimilikinya bukan untuk dipinjam koleksi pribadiku.
Makassar, 14 Februari 2022.
Sudirman Muhammadiyah.
(Reviewer, pecinta literasi tinggal di Makassar)