Resmikan AMN, Presiden Ajak Mahasiswa Tumbuhkan Jiwa Wirausaha

Setelah memberikan sambutan dan meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, Selasa (29/11), Presiden Joko Widodo meninjau sejumlah kegiatan di asrama tersebut. Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di ruang berdikari, diharapkan para mahasiswa tidak saja memiliki kemampuan akademis, tapi juga mulai menanamkan jiwa wirausaha.

Beberapa kegiatan wirausaha yang ada di asrama tersebut antara lain, barbershop, penyablonan kaos, ternak lele dengan metode bioflok, pembuatan tas noken Papua, serta penjualan makanan dan minuman yang diproduksi oleh mahasiswa yang tinggal di asrama.

Saat melihat tiga mahasiswa yang tengah bersiap memotong rambut, Presiden bertanya apakah benar dapat memotong rambut. “Bisa,” jawab ketiga mahasiswa itu. “Coba, saya mau lihat,” ucap Presiden dilansir dari laman Kementerian Kominfo.

Ketiga mahasiswa itu pun dengan cekatan memotong rambut para pelanggannya. “Oh iya beneran bisa motong. Makasih ya,” kata Presiden.

Setiap kegiatan kewirausahaan yang ada diperhatikan secara detail oleh Presiden, seperti saat melihat makanan dan minuman. Presiden mengingatkan agar mengemasnya dengan baik, karena kesan pertama melihat makanan dan minuman sangat penting bagi seorang pembeli. “Packaging-nya harus bagus ya,” ucap Presiden.

Ketika melihat minuman kopi jelly, Presiden menanyakan berapa harganya dan bagaimana memasarkannya. “Ini Rp8000 per botol, dibeli oleh mahasiswa,” kata mahasiswa yang tengah berjualan.

Baca Juga:  Ilham Bintang dan Anwar Fuady Raih Lifetime Achievement Award FFWI 2024

Asrama Mahasiswa Nusantara

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya di AMN Kota Surabaya. Dalam sambutannya, Presiden mengaku senang karena rasa optimisme tampak dari wajah 410 mahasiswa yang terdaftar di AMN Surabaya.

“Wajahnya kelihatan kalau orang Jawa bilang semringah, cerah, ceria, dan memperlihatkan optimisme yang tinggi. Di sini ada 410 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya berbaur menjadi satu,” ujar Presiden.

Kepala Negara menjelaskan, usulan awal pembangunan AMN berasal dari tokoh Papua yang menaruh perhatian terhadap gesekan antarmahasiswa yang masih terjadi di sejumlah daerah, utamanya di kota-kota pendidikan. Hal tersebut, menurut Presiden, disebabkan masing-masing provinsi memiliki asrama tersendiri di daerah.

- Iklan -

“Papua punya sendiri asrama, nanti dari provinsi yang lain punya asrama sendiri, provinsi lain punya asrama sendiri, sehingga kita tidak saling mengenal,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, Presiden menyetujui usulan pembangunan AMN di sejumlah provinsi di Indonesia dengan tujuan untuk membangun kerukunan mahasiswa antardaerah. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar dengan keberagaman suku yang merupakan kekuatan bangsa dan negara.

“Keberagaman Indonesia adalah kekuatan, bukan kelemahan. Kalau kelemahan artinya gampang diadu domba. Enggak, ini adalah kekuatan kalau kita bisa kompak, kita bisa rukun, dan kita bisa bersatu,” tambahnya.

Baca Juga:  BERITA FOTO: Penerimaan Mahasiswa KKN/PPL Terpadu XXIX UNM

Kepala Negara menambahkan, dengan adanya AMN, mahasiswa dari seluruh Indonesia dapat saling mengenal dan belajar mengenai budaya dari masing-masing daerah. Selain itu, mahasiswa yang tinggal di AMN juga diberikan pembekalan terkait wawasan kebangsaan dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa.

“Inilah tujuan dari asrama mahasiswa nusantara, selain tentu saja para mahasiswa diberikan beasiswa, tapi yang paling penting kita bisa saling mengenal,” kata Presiden.

Selain peresmian AMN Surabaya, Presiden Joko Widodo juga mencanangkan pembangunan AMN Makassar dan Manado. Dalam dialog bersama para pimpinan daerah melalui konferensi video, Presiden mengatakan akan menginstruksikan menteri terkait untuk segera memulai pembangunan AMN di Makassar dan Manado.

“Berarti di Makassar bisa segera dimulai. Saya kira di Manado juga bisa (dimulai). Insya Allah saya nanti juga perintahkan menteri untuk segera dimulai,” ucapnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut, yakni Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan; Plt Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU