Respon Rektor Unhas Terkait Mahasiswa yang Mengaku Non Biner

Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa menegaskan Unhas merupakan lembaga pendidikan tinggi yang inklusif. Ia mengatakan Unhas terbuka bagi semua orang.

“Bahwa ini Unhas inklusif ya. Bahwa Unhas ini terbuka untuk semua. Kita tentu juga terbuka sedikit peluang, kita perbaiki dan kita minta maaf kalau perlu,” kata Jamaluddin di Unhas, Makassar, Sabtu (20/8).

Pernyataan Jamaluddin itu merespons peristiwa pengusiran mahasiswa baru saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang mengaku bergender non-biner.

Baca Juga:  Unifa Siap Berkontribusi dalam Penguatan SDM Sektor Transportasi Udara

Jamaluddin pun mengatakan peristiwa itu merupakan perselisihan biasa. Ia memastikan persoalan itu diselesaikan dengan baik.

“Biasalah hal itu, ada accident, ada perbedaan perselisihan, tapi kita minta untuk diselesaikan dengan seluruh pihak,” ucapnya.

Ia pun tidak sepakat jika peristiwa itu disebut sebagai “pengusiran”. Menurut Jamaluddin, dosen yang ada di ruangan itu hanya menggunakan suara keras.

“Saya kira bukan pengusiran, saya kira bahasa bahasa itu biasa dalam penerimaan mahasiswa baru, suara keras. Kita pasti ambil langkah,” tuturnya.

Baca Juga:  GenBI Jasmani Volly Edition: Membangun Kebersamaan melalui Olahraga

Sebelumnya, seorang mahasiswa baru berinisial MNA diusir dari ruangan saat mengikuti PKKMB Fakultas Hukum Unhas. Mahasiswa itu diusir setelah mengaku bergender non-biner saat ditanya oleh dua dosen di depan ruangan.

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Mahasiswa berinisial MNA itu mengatakan dirinya berjenis kelamin laki-laki, tetapi ia tidak mengidentifikasi dirinya dalam kelompok gender laki-laki atau perempuan.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU