Shimotsuki Kouzaburo
Seperti judulnya, chapter ini memang menghadirkan sosok Shimotsuki Kouzaburo sebagai salah satu highlight ceritanya. Dalam momen kilas balik Zoro, kita melihat interaksi antara Zoro dengan seorang kakek tua yang ternyata adalah Kouzaburo. Kouzaburo sendiri mengatakan bahwa masing-masing pedang memiliki kepribadiannya sendiri. Penggunanyalah yang harus bisa memahami dan mengendalikan pedang tersebut.
Dalam momen ini pun kita kembali mendapatkan konfirmasi bahwa Kouzaburo memang adalah kakek dari Kuina dan merupakan ayah dari Koushiro. Seperti yang dijelaskan oleh Tenguyama, Kouzaburo keluar dari Wano 50 tahun lalu dan kemudian mendirikan desa Shimotsuki. Kouzaburo juga yang memberikan Zoro dua pedang pertamanya saat dia masih kecil, yang kemudian digunakan untuk berlatih.
Ujian Bagi Zoro
Menurut Kouzaburo, Enma bukanlah pedang biasa. Enma disebut sebagai “raja dari neraka.” Kouzaburo juga menjelaskan bahwa pedang Meitou atau pedang kutukan selalu memperhatikan manusia. Pedang tersebut bisa memilih siapa yang dianggap pantas untuk kemudian bisa memiliki pedang tersebut. Mengingat hal tersebut Zoro pun perlahan bangkit.
Dia kemudian mengatakan bahwa ini merupakan ujian baginya, apakah dia pantas untuk mendapatkan dan memiliki Enma atau tidak. Yang epik adalah ketika Zoro mengambil kembali Enma, anak buah Kaido di sekitarnya kemudian tidak sadarkan diri yang kemungkinan diakibatkan oleh Haki Penguasa. Hal ini pun disadari oleh King. Dan chapter pun ditutup dengan Zoro yang mengatakan bahwa dia memiliki janji kepada sang kapten sekaligus teman baiknya, Luffy.