Revolusi Bumi, Lengkap Pengertian, Proses Terjadinya dan Akibat Revolusi Bumi, Berikut Pelajaran Sekolah akan memberikan penjelasan lengkap tentang Revolusi Bumi lengkap dengan penjelasan lainnya.
Dengan demikian, Revolusi bumi merupakan peredaran bumi mengelilingi matahari. Serta Revolusi bumi juga memenuhi hukum keppler, karena bumi adalah salah satu planet. Dan Selama revolusi, sumbu bumi akan condong / miring dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika, terbentuk sudut 23,5o.
Proses Terjadinya Revolusi Bumi
Bumi tidak henti mengalami revolusi. Proses revolusi bumi tersebut terjadi dalam waktu panjang yang dikenal sebagai tahun. Bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari untuk satu kali mengorbit matahari atau melakukan revolusi bumi. Dalam proses revolusi bumi posisi bumi tidak tetap. Apabila mencermati datangnya sinar matahari pada bulan Maret, Juni, September dan Desember, maka akan terlihat arah datangnya sinar matahari tidaklah tetap.
Pada 21 Maret, matahari berada di garis lintang 0 derajat Khatulistiwa, pada 21 Juni matahari terletak di garis balik utara, pada 23 September matahari kembali lagi ke khatulistiwa dan pada 22 Desember matahari terletak di garis balik selatan. Pergeseran yang dialami matahari merupakan pergeseran yang tidak nyata atau dinamakan pergeseran semu. Pergeseran semu matahari merupakan peristiwa tahunan.
Pergeseran matahari seperti yang dijelaskan tersebut adalah pergeseran semu tahunan matahari karena poros bumi selalu menunjuk ke satu arah dan arah itu membentuk sudut 66° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. Atau dapat juga dikatakan bidang khatulistiwa bumi membentuk sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi.
Karena kedudukan yang demikian ini maka sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) yang sama, namun berubah- ubah sesuai dengan kedudukan bumi pada saat itu. Dan ini cukup membuktikan bahwa bumi melakukan revolusi atau mengorbit bulan.
Akibat Revolusi Bumi
Akibat revolusi bumi yaitu:
Terjadinya Pergantian Musim
Selama beredar mengelilingi matahari, bumi akan mengalami keadaan yang berbeda, dan mengakibatkan terjadinya perubahan cuaca / musim untuk tiap-tiap bagian belahan bumi.
a. Keadaaan bumi dari tanggal 21 Maret – 21 Juni, yaitu sebagai berikut:
- Kutub utara akan condong ke arah matahari.
- Belahan bumi di bagaian utara akan mengalami waktu siang lebih panjang jika dibandingkan waktu malamnya.
- Di belahan bumi bagian utara akan mengalami musim semi.
- Kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi di bagian selatan akan mengalami waktu malam lebih panjang jika dibandingkan waktu siangnya.
- Di belahan bumi bagian selatan sedang berlangsung musim gugur.
- Pada tanggal 21 Juni, matahari berada 23,5o
b. Keadaan bumi dari tanggal 21 Juni – 23 September, yaitu sebagai berikut:
- Kutub utara akan semakin condong menjauhi matahari.
- Belahan bumi di bagian utara waktu siang makin pendek, namun masih lebih panjang jika dibandingkan waktu malam.
- Di belahan bumi bagian utara akan berlangsung musim panas,
- Kutub selatan makin condong ke arah matahari.
- Belahan bumi di selatan waktu malam lebih panjang jika dibandingkan waktu siang.
- Di belahan bumi bagian selatan akan berlangsung musim dingin.
- Pada tanggal 23 September matahari berada di khatulistiwa.
c. Keadaan bumi dari tanggal 21 Juni-23 September, yaitu sebagai berikut:
- Kutub utara akan condong menjauhi matahari.
- Belahan bumi di bagian utara mengalami waktu siang lebih pendek jika dibandingkan waktu malam.
- Belahan bumi di bagian utara berlangsung musim gugur.
- Belahan bumi di bagian selatan condong ke arah matahari.
- Belahan bumi di bagian selatan mengalami waktu siang lebih panjang dari pada waktu malam.
- Belahan bumi di bagian selatan mengalami musim semi.
- Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada 23,5o
d. Keadaan bumi dari tanggal 22 Desember-21 Maret adalah sebagai berikut.
- Kutub utara akan semakin condong ke arah matahari.
- Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek daripada waktu malam.
- Belahan bumi utara mengalami musim dingin.
- Kutub selatan makin condong menjauhi matahari.
- Belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dari pada waktu malam.
- Belahan bumi selatan mengalami musim panas.
- Pada tanggal 21 Maret matahari berada di khatulistiwa.
Jadi, pada tanggal 21 Maret dan 23 September permulaan bumi akan mengalami waktu siang dan malam yang sama panjang, yakni 12 jam matahari terbit pukul 06.00 dan terbenam pukul 18.00.
Gerak Semu Tahunan Matahari
Peredaran bumi mengelilingi matahari tidak bisa kita amati dan saksikan. Pengamatan yang bisa kita lakukan yaitu melihat kedudukan matahari yang seakan-akan bergerak dari khatulistiwa ke 23,5o LU kembali ke khatulistiwa, kemudian ke 23,5o LS, dan kembali lagi ke khatulistiwa. Pergeseran kedudukan matahari yang demikian itu berlangsung setiap 1 tahun.
Berdasarkan gerak semu tahunan matahari bisa disimpulkan sebagai berikut.
- Kedudukan matahari berada di khatulistiwa tanggal 21 Maret dan 23 September.
- Kedudukan matahari paling utara berada pada garis lintang 23,5o dan dicapai pada tanggal 22 Desember.
Wilayah yang mengalami pergantian empat musim adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin hanya terjadi di:
- Belahan bumi antara 23,5o lintang utara dan 66,5o lintang utara.
- Belahan bumi antara 23,5o lintang selatan dan 66,5o lintang selatan.
Tempat-tempat tersebut tidak akan pernah mengalami matahari tepat tegak di atas kepala (titik kulminasi) pada pukul 12.00. Suatu tempat antara 0o (Khatulistiwa) dan 23,5o mengalami matahari tepat di atas kepala hanya dua kali dalam satu tahun dan hanya akan menglami pergantian dua musim.
Daerah kutub utara, yakni 66,5o LU – 90o LU mengalami siang sepanjang 24 jam selama 6 bulan dalam waktu 1 tahun. Hal tersebut terjadi dari tanggal 21 Maret – 23 September. Dan juga sebaliknya, dari tanggal 23 September – Maret akan mengalami malam hari sepanjang 24 jam.
Daerah kutub selatan, yakni 66,5o LS – 90o LS, mengalami siang hari selama enam bulan dari tanggal 23 September – 21 Maret. Selanjutnya dari tanggal 21 Maret – 23 September mengalami malam.
Adanya revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi 23,5o terhadap bidang ekliptika mengakibatkan beberapa hal yaitu adanya pergantian musim, perubahan lamanya waktu siang dan malam, dan terlihatnya rasi-rasi bintang yang berbeda dari waktu ke waktu.
Terjadinya Perbedaan Waktu Siang dan Malam
Sebenarnya terjadinya siang dan malam merupakan akibat rotasi Bumi yaitu perputaran Bumi pada porosnya, tapi revolusi bumi juga berpengaruh terhadap perbedaan waktu atau lamanya siang dan malam. Perbedaan lama waktu siang dan malam ini terjadi sebagai akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika.
Keadaan seperti tersebut sangat jelas terlihat saat kita berada di sekitar kutub bumi, yaitu kutub utara maupun kutub selatan. Perbedaan waktu atau lamanya siang dan malam tersebut dibagi menjadi tiga bagian waktu atau periode, yaitu 21 Maret – 23 Desember, 23 September – 21 Maret, dan 21 Maret – 23 September.