Rezeki yang tidak kita sadari. Semua orang muslim menyangkan dan berharap, bahwa sholat dhuha, sholat tahajud, membaca Al-Qur’an, membaca zikir-zikir, itulah yang menjadi penyebab terbukanya pintu rezeki. Atau dengan itu, kita mendapatkan harta.
Lalu difahami, bahwa justru, ibadah-ibadah itulah sendiri, adalah sebuah rezeki yang besar. Dan berharga bagi kehidupan kita. Yang selama ini juga difahami bahwa, rezeki hanyalah berupa uang, sesuatu yang berwujud uang. Misalnya, gaji yang besar. Orderan yang banyak. Job yang banyak. Urusan pekerjaan yang lancar. Banyaknya tabungan uang di Bank. Banyaknya asset yang kita miliki. Misalnya kendaraan. Serta berbagai hal lainnya.
Intinya, selama ini, kita berfikir bahwa, rezeki itu adalah harta. Namun, setelah difikir-fikir, dikaji lebih dalam dan dalam banyak hal, tentang apa itu rezeki sesungguhnya. Di dalam Islam, nikmatnya. Ternyata, kita salah besar, memahami semua itu.
Ternyata, langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke Majelis Ilmu, itulah rezeki. Langkah kaki yang dimudahkan untuk sholat berjamaah di mesjid, itupun rezeki. Bahkan sebenarnya, dengan kesempatan menonton sebuah video yang mengulas tentang rezeki, itupun sebuah rezeki dari Allah.
Hati yang Allah jaga, jauh dari sifat dengki, iri hati, dan kebencian, itupun rezeki. Memiliki banyak teman yang soleh dan saling mengingatkan, itu juga rezeki. Di saat keadaan sulit,bahkan penuh keterbatasan, itu juga rezeki. Karena mungkin, dalam keadaan seperti itulah, kita mencari Allah. Dan lebih dekat dengan Allah.
Bahkan bisa jadi jika keadaan sebaliknya, justru akan membuat kita lebih condong bersikap kufur, sombong, serta justru lupa diri. Punya orang tua yang sakit – sakitan, itupun ternyata adalah rezeki. Karena itu, merupakan lading amal. Pembuka pintu surge. Bila kita tulus ikhlas mengurus mereka, tubuhnya yang sehat, adalah rezeki.
Bahkan saat kita diuji dengan sakit, itupun berntuk lain dari rezeki. Karena sakit adalah penggugur dosa-dosa kita. Dan mungkin, ada jutaan list lainnya, bentuk –bentuk rezeki yang tidak pernah kita sadari, apalagi kita syukuri selama ini.
Suami, isteri dan anak – anak sehat, itupun adalah rezeki. Anak – anak bisa bersekolah dengan lancar, itu juga rezeki. Hidup rukun sama tetangga, pun rezeki. Bahkan, bila kit mendapat WA, instagram, atau bahkan youtube tentang kajian, tentang tausiyah, tentang keagamaan, yang mengajak dan mengingatkan tentang kebajikan, kebaikan, itupun juga adalah rezeki. Karena dengan hal itu, kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sobat hebat semuanya.
Justru yang harus kita waspadai adalah, ketika hidup serba berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kesenangan. Padahal begitu banyak hak Allah yang belum mampu, dan tidak bisa kita tunaikan, astagfirullah’adhim’. Seperti yang Allah sampaikan didalam Al-Qur’an.
Dan sesungguhnya, kehidupan di dunia ini, tidak lain hanyalah kesenangan. Maka mari kita bersyukur. Dengan segala jenis rezeki yang pernah Allah berikan kepada kita, terus dekatkan diri kepada Allah yang Maha Kaya, pencipta Alam semesta raya. Hingga kelak, rezeki terbesar kita adalah, ketika kita mampu berjumpa dengan Allah yang mencptakan kita, dan juga berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW.
Semoga, siapa pun yang membaca, motivasi islami ini, Allah berikan kelapangan rezeki, kebahagian tiada tara. Dan kelak di surga, bersama dengan orang-orang yang kita cintai. Aamiin ya rabbal aalaamiin. (Vs/ana)