Jack Grealish versus Stefan Savic menjadi salah satu sajian utama laga panas perempat-final Liga Champions Eropa, Kamis (14/4).
Polisi harus turun tangan untuk memisahkan Jack Grealish dan Stefan Savic di terowongan Wanda Metropolitano usai laga leg kedua perempat-final Liga Champions Eropa antara Atletico Madrid dan Manchester City, Kamis (14/4).
Skor 0-0 memastikan Man City melenggang ke semi-final UCL setelah sebelumnya menang 1-0 di leg pertama pekan lalu, tetapi laga penentu di kandang Atleti justru diwarnai tawuran antarpemain.
Bek Atletico, Felipe, mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-90+1 atas pelanggarannya terhadap Phil Foden. Pertandingan lalu berubah menjadi arena tawuran, dipicu Savic yang berusaha menyeret Foden keluar lapangan agar pertandingan bisa dilanjutkan.
Mantan bek Man City itu lalu tertangkap kamera menjambak rambut Grealish, dan gelandang timnas Inggris itu membalas dengan mengumpat. Savic juga lolos dari pelanggaran ketika nyaris menyundul Raheem Sterling.
Namun ternyata tawuran tak selesai di sana. Savic mengejar Grealish sampai terowongan Wanda Metropolitano usai pertandingan yang berjalan dengan tambahan waktu sembilan menit itu.
Darren Fletcher, eks-Manchester United dan komentator BT Sport, berkata: “Grealish berjalan ke terowongan dan Stefan Savic mengejarnya. Tiba-tiba ada keributan di mulut terowongan dan orang-orang memenuhi area tersebut.”
“Kedua pemain itu menghilang dari pandangan saya, tetapi ada empat polisi yang dengan cepat mendatangi area tersebut.”
Selain Savic dan Grealish, pemain Atleti Sime Vrsaljko mesti ditahan-tahan oleh staf pelatih mereka, dan Kyle Walker harus ditenangkan Ederson, sebelum polisi datang dan meredakan suasana.
“Pertandingan bisa bikin Anda gila seperti itu, ketika Anda menekan mereka dan menciptakan peluang, mereka berjatuhan demi membuang-buang waktu,” ucap kapten Los Rojiblancos, Koke, dilansir dari ESPN.
“Kami sudah tahu mereka seperti apa, dan mereka selalu melakukan hal yang sama.”
“Melihat perkelahian seperti ini selalu jelek rasanya, keributan besar dipicu oleh hal kecil. Menurut saya justru itu buruk buat mereka karena mereka tengah menjalani momen terbaik sepanjang laga.”