Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Kemenangan sesungguhnya diproses, hasil hanya bonus yang tak seberapa, bekerja keraslah. Ungkapan ini telah dibuktikan oleh Rostan Yuniardi (23), seorang mahasiswa semester 9 jurusan Sastra Indonesia asal Soppeng, Sulawesi Selatan yang berhasil membawa Bengkel Sastra DEMA JBSI FBS UNM kembali meraih juara umum diajang FTMI XV se-Sulselbar di Palopo.
Rostan dikenal sebagai sosok pemuda yang pantang menyerah dan kreatif pada bidang teater.
Salah seorang anggota Bengkel Sastra itu saat ini menjabat sebagai pemangku Adat Teater Bengkel sastra Periode 2018-2019 serta sebagai ketua umum HMPS SASINDO DEMA JBSI FBS UNM periode 2017-2018.
Ia perna menjadi aktor Udin dalam naskah Mega Mega karya Arifin C Noer di Festival Teater Mahasiswa Indonesia 12. Sebagai aktor Sandek, naskah Dalam Bayangan Tuhan karya Arifin C Noer, pentas tahunan Denting 2 Bengkel Sastra. Sebagai aktor Tuan Damara di Festival Teater Mahasiswa Indomesia 14 Kissa, dan mementaskan naskah Tania Andi di Gradasi Bengkel Sastra sebagai aktor orang-orang dan Suro.
Rostan Yuniardi juga didaulat sebagai penulis naskah Kulawarga dan berhasil menjadi juara umum FTMI 14 Kissa. Ia juga membawa Bensas juara III Ivent menulis puisi nasional yang diselenggarakan oleh SastraIndonesia.net.
Penulis script film ‘Kesempatan kedua untuk kembali’ ini kembali diamanahkan menjadi sutradara naskah Kulawarga FTMI 14 Kissa, sutradara pentas Sandya Aksara dengan naskah Nyonya Nyonya Karya Wisran Hadi, sebagai Astrada Pentas kelas PBSI naskah Ramli Ramlah karya Aziz Nojeng, dan menjadi penari di Opening Ceremony FTMI 13 Bengkel Sastra.
Pada tahun ini, Rostan kembali membawa Bengkel Sastra meraih juara umum pada ajang Festival Teater Mahasiswa Indonesia se-Sulselbar di Palopo.
Dalam garapannya, ia meraih penghargaan sutradara terbaik, penyaji terbaik, grup terbaik, pemeran utama pria terbaik, pemeran pembantu pria terbaik, pemeran pembantu wanita terbaik, dan set propertik terbaik. Rostan juga berhasil membawa Bestra masuk dalam nominasi pemeran utama wanita terbaik, nominasi penata kostum dan tata rias terbaik, nominasi penata lighting terbaik, dan nominasi desain grafis terbaik.
“Seperti dalam kutipan naskah Latinro, lebih baik tidur saja, dari pada bangun tidak benar-benar hidup, bermanfaatlah bagi sesama,” ujar Rostan