Selain Rumah Singgah, gedung yang diresmikan tersebut adalah Gedung Sayang Ibu dan Anak (Ponek dan Nicu), Gedung Sterilisasi Sentral, Gedung Loundry, Gedung Pelayanan Gizi, Gedung Isolasi Infeksi Terpadu (Covid-19), Gedung Pemulasaran Jenazah, Gedung Poliklinik Rawat Jalan, Gedung Bank Darah RS.
Pada peresmian gedung baru tersebut, juga terdapat 2 (dua) gedung yang dialihfungsikan, yakni Gedung Unit Donor Darah serta Gedung Terpadu Poliklinik dan Perawatan Infeksi Khusus.
Di sela-sela sambutannya, Bupati Morowali menitipkan pesan kepada Direktur bersama seluruh pegawai RSUD Morowali agar senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini harus dilakukan agar pembangunan fisik pelayanan dapat diselaraskan dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Jangan sampai RSMW memiliki gedung yang mewah, tetapi petugas-nya tidak profesional.
Petugas harus selalu selalu berusaha meningkatkan kapasistasnya sesuai bidang tugas masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur RSMW, dr. Agus AS. Partang, Sp.B, dalam laporannya, menyampaikan bahwa seyogyanya peresmian ini dilaksanakan awal tahun 2020 pada beberapa gedung yang dibangun pada tahun 2019.
Namun tidak dapat terlaksanan karena terpaan pandemi covid-19 yang melanda Kabupaten Morowali.
“Alhamdulillah, dengan semakin menurunnya kasus Covid-19 kita dapat melaksanakan kegiatan ini. Peresmian ini dirangkaikan untuk gedung-gedung yang juga telah selesai dibangun tahun 2020 dan tahun 2021,” tuturnya.
Peningkatan kapasitas gedung-gedung pelayanan di RSMW diharapkan dapat menjadi pemicu terhadap peningkatan kelas rumah sakit.
“Setelah pemenuhan standar gedung, standar tenaga kesehatan (terutama tenaga dokter spesiallis) dan ketersediaan peralatan kesehatan yang memadai, diharapakan tahun depan RSMW dapat diajukan untuk peningkatan kelas menjadi rumah sakit kelas B,” sebut Agus Partang. (*)